Dukungan Dunia Islam Menguat, Iran Dibelakang Penuh dalam Hadapi Agresi Israel

MBS serukan dukungan dunia islam untuk Iran. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co – Gelombang dukungan dari dunia Islam terhadap Iran semakin menguat menyusul serangan militer Israel yang dinilai sebagai tindakan agresif terang-terangan. Di berbagai negara, pernyataan solidaritas dan kecaman terhadap serangan tersebut terus mengalir, menunjukkan konsolidasi posisi politik dan ideologis dunia Islam dalam menyikapi eskalasi terbaru di kawasan Timur Tengah.
Salah satu bentuk dukungan terbaru datang dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, kelompok ini menilai bahwa serangan Israel merupakan babak baru dari rangkaian agresi terhadap Palestina dan merupakan bagian dari strategi dominasi regional Israel. Ikhwanul Muslimin menegaskan bahwa dunia Islam memiliki musuh bersama dan harus bersatu dalam agama, nilai-nilai peradaban, serta kepentingan geopolitik.
Surat itu juga menyerukan penyatuan kekuatan umat Islam serta mengingatkan bahwa konflik internal hanya menguntungkan pihak-pihak yang selama ini menjadi lawan dari solidaritas Islam. Pengorbanan yang terjadi di Palestina, Lebanon, Yaman, dan Iran dinilai sebagai bukti tanggung jawab besar yang harus dipikul umat Islam untuk menjaga kesatuan dan memperkuat kerja sama strategis.
Dukungan serupa datang dari Arab Saudi. Kerajaan itu menjadi negara pertama yang mengutuk serangan Israel terhadap Iran. Dalam pernyataan resmi, Arab Saudi menilai aksi Israel sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kedaulatan negara. Komitmen Riyadh untuk melindungi jemaah haji asal Iran juga ditegaskan sebagai bentuk kepedulian terhadap stabilitas kawasan.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, bahkan menyampaikan langsung pernyataan dukungan kepada Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, melalui sambungan telepon. Ia menekankan pentingnya respons terukur dari Iran guna menghindari pemanfaatan konflik oleh pihak eksternal, termasuk potensi intervensi Amerika Serikat.
Negara-negara Teluk lainnya, seperti Qatar dan Uni Emirat Arab, turut menyuarakan kecaman keras. Mereka menilai serangan Israel sebagai eskalasi berbahaya yang mengancam keamanan regional dan internasional, serta melanggar Piagam PBB. Pemerintah Mesir juga memperingatkan potensi dampak tak terduga terhadap stabilitas Timur Tengah.
Di Asia Selatan, Pakistan menyatakan dukungan penuhnya terhadap Iran. Perdana Menteri Shehbaz Sharif mendesak komunitas internasional dan PBB untuk mengambil tindakan tegas demi menghentikan provokasi Israel yang dinilainya membahayakan perdamaian dunia.
Malaysia juga menyuarakan posisi serupa. Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyatakan dukungan atas hak Iran untuk membalas sebagai upaya mempertahankan kedaulatan dan martabat nasional. Pemerintah Malaysia menilai bahwa hak atas pembelaan diri adalah bagian dari prinsip kedaulatan negara yang harus dihormati oleh masyarakat internasional.
Solidaritas yang ditunjukkan oleh berbagai negara dan kelompok di dunia Islam menunjukkan konsensus yang jarang terjadi. Agresi militer Israel terhadap Iran telah menjadi pemantik konsolidasi politik di dunia Muslim. Di tengah ketegangan yang meningkat, tekanan diplomatik terhadap Israel pun makin deras, dan tuntutan akan penghentian kekerasan menjadi sorotan utama di berbagai forum internasional. (*)