Institut Sains Weizmann Hancur Diserang Iran, Dunia Ilmiah Israel Berduka

Institut Sains Weizmann Hancur Diserang Iran, Dunia Ilmiah Israel Berduka--

Radarlambar.bacakoran.co – Serangan rudal yang diluncurkan Iran pada Minggu dini hari (15/6/2025) menghantam jantung dunia riset Israel. Institut Sains Weizmann, lembaga ilmiah bergengsi yang berlokasi di Rehovot, mengalami kehancuran parah akibat serangan tersebut, memicu duka mendalam di kalangan ilmuwan.

Serangan itu memicu kebakaran besar dan merusak sejumlah laboratorium utama serta menghancurkan arsip-arsip penting hasil penelitian puluhan tahun. Foto-foto pasca-serangan menunjukkan kondisi mengenaskan: dinding hangus, jendela hancur, kabel menjuntai, dan air pemadam menggenangi lantai laboratorium.

Didirikan pada 1934 dan dinamai ulang pada 1949 untuk menghormati pendirinya Chaim Weizmann, institut ini selama beberapa dekade dikenal sebagai simbol keunggulan ilmiah Israel. Lembaga ini menaungi sekitar 2.500 ilmuwan, mahasiswa pascasarjana, dan staf pendukung, serta memiliki lebih dari 30 laboratorium di berbagai bidang seperti fisika, biologi, kimia, matematika, dan ilmu komputer.

Namun, peran Weizmann tidak terbatas pada akademik. Lembaga ini juga berperan dalam mendukung infrastruktur keamanan Israel, khususnya melalui pengembangan teknologi militer dan kerja sama dengan perusahaan pertahanan seperti Elbit Systems. Penelitian yang dikembangkan di Weizmann mencakup teknologi kecerdasan buatan, sistem navigasi alternatif, komunikasi terenkripsi, hingga aplikasi medis militer.

Kerusakan parah akibat serangan menyapu bersih berbagai aset vital. Salah satu laboratorium biologi molekuler kehilangan ribuan sampel jaringan dan data penting yang telah dikumpulkan selama dua dekade. Di laboratorium lain yang fokus pada pengobatan personal berbasis AI, peralatan bernilai jutaan dolar rusak atau terendam air. Proyek-proyek jangka panjang yang melibatkan puluhan peneliti kini terancam mandek.

Lebih tragis lagi, sejumlah koleksi biologis langka seperti DNA unik, sel punca, dan strain lalat buah hasil rekayasa genetika turut musnah. Kerugian ini menjadi pukulan telak bagi berbagai riset fundamental dan terapi medis, termasuk studi tentang kanker dan penyakit neurologis.

Bagi komunitas ilmiah Israel, kehancuran Weizmann menjadi lebih dari sekadar kerugian fisik. Serangan ini melumpuhkan simbol kemajuan sains dan menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan riset di tengah konflik berkepanjangan. Banyak ilmuwan mulai mempertanyakan keberlanjutan misi ilmiah di tengah ketidakstabilan regional yang terus membayangi.

Di saat dunia menyoroti intensitas eskalasi antara Iran dan Israel, kerusakan pada Institut Sains Weizmann menjadi pengingat pahit bahwa dalam perang modern, laboratorium dan ilmu pengetahuan pun bisa menjadi korban. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan