Kunjungan Wisata Turun 30%, Disporapar Lampung Barat Dorong Wisata Lokal-UMKM

Foto D---Kepala Disporapar Lambar Dahlin--

BALIKBUKIT - Meski sektor pariwisata tetap menunjukkan geliat positif, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lampung Barat pada Mei 2025 tercatat mengalami penurunan sebesar 30 persen dibandingkan bulan sebelumnya, April 2025. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Drs. Dahlin, M.Pd., Minggu (22/6/2025)

Menurut Dahlin, penurunan angka kunjungan ini bukan tanpa sebab. Beberapa faktor dinilai berpengaruh terhadap rendahnya mobilitas wisatawan, terutama tidak adanya momen libur panjang nasional dan bertepatan dengan musim ujian akhir tahun ajaran bagi para pelajar dari tingkat SD hingga SMA sederajat.

“Bulan Mei adalah masa penting bagi para siswa yang akan naik kelas atau melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Mayoritas keluarga lebih memilih untuk fokus mendampingi anak-anak belajar daripada melakukan perjalanan wisata,” ujar Dahlin.

Meskipun terjadi penurunan, minat wisatawan terhadap destinasi lokal di Lampung Barat masih cukup tinggi. Disporapar mencatat bahwa sebanyak 79.196 wisatawan domestik dan nusantara tetap datang untuk menikmati keindahan alam dan potensi budaya daerah ini.

Sejumlah lokasi wisata unggulan tetap menjadi favorit pengunjung. Di antaranya Pasar Tematik Jelajah Wisata Danau Ranau, yang dikenal dengan keindahan panorama danau alami serta ragam kuliner tradisionalnya. Lalu, Rest Area Jaya, tempat bersantai yang strategis dengan fasilitas lengkap bagi pelancong.

Kemudian, Pinus Ecopark, destinasi yang menawarkan suasana hutan pinus sejuk dengan konsep ekowisata, Kebun Raya Liwa, kebun konservasi yang juga menjadi pusat edukasi flora endemik sekaligus tempat wisata keluarga.

“Meskipun ada penurunan angka, kami bersyukur karena masih ada puluhan ribu wisatawan yang berkunjung. Ini menunjukkan bahwa potensi wisata kita tetap menarik di mata masyarakat,” kata Dahlin.

Sebagai bentuk upaya mempertahankan geliat sektor pariwisata sekaligus memperkuat ekonomi lokal, pihaknya terus mendorong kampanye Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). Gerakan nasional ini mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi kekayaan destinasi wisata dalam negeri, khususnya di lingkungan terdekat mereka.

Dahlin menjelaskan bahwa wisata lokal tidak hanya memberikan pengalaman yang tak kalah menarik dibandingkan destinasi luar negeri, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.

“Setiap kali kita membeli oleh-oleh lokal, menyewa perahu nelayan, atau mencicipi makanan khas dari pedagang kecil, secara tidak langsung kita telah mendukung kehidupan mereka. Inilah yang menjadi semangat dari gerakan Bangga Buatan Indonesia, yang bersinergi dengan pariwisata,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa keberlangsungan sektor pariwisata tidak hanya ditentukan oleh jumlah wisatawan, tetapi juga oleh keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga destinasi wisata serta memperkuat produk-produk lokal agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

Dahlin berharap masyarakat dan stakeholder lainnya bisa bersama-sama membangun ekosistem pariwisata yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

“Pariwisata bukan hanya soal tempat, tapi juga tentang cerita, pengalaman, dan kebersamaan. Mari kita jaga bersama potensi wisata Lampung Barat agar terus menjadi kebanggaan dan sumber ekonomi yang kuat,” pungkasnya. (lusiana) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan