Safari Terpilih Jadi Ketua Forum Wakil Rektor II PTKIN se-Indonesia

Radarlambar.bacakloran.co – Kabar membanggakan datang dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Wakil Rektor II, Prof. Dr. Safari M.Sos.I, resmi terpilih sebagai Ketua Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua II Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, dalam Rapat Kerja Nasional yang digelar di Gedung Kementerian Agama RI, Selasa (24/6/2025).

Terpilihnya Prof. Safari menjadi tonggak penting bagi UIN RIL dalam peta nasional PTKIN. Forum strategis ini mewadahi para Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Kepegawaian, dan Keuangan (AUPK) dari seluruh PTKIN di Indonesia.

Rapat kerja yang berlangsung sejak 23 hingga 25 Juni ini digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, dengan tema “Penguatan SDM dan Kelembagaan PTKIN.”

Tujuannya adalah memperkuat sinergi antar PTKIN dalam menyusun arah kebijakan Rencana Strategis (Renstra) dan Program Prioritas (Protas) Kemenag dan Ditjen Pendis untuk periode 2025–2029.

Dalam sambutannya, Prof. Safari menyampaikan rasa syukur atas amanah nasional ini, serta berkomitmen menjadikan forum sebagai ruang kolaborasi yang kuat antarlembaga pendidikan tinggi Islam.

“Terima kasih kepada Pak Rektor atas izin dan dukungannya, juga seluruh pimpinan serta rekan-rekan sejawat. Amanah ini saya terima dengan harapan bisa memberi kontribusi nyata, tidak hanya bagi forum, tapi juga bagi kemajuan UIN Raden Intan Lampung,” ujarnya.

Dukungan dan ucapan selamat mengalir dari seluruh sivitas akademika UIN Raden Intan. Mulai dari rektor, dosen, hingga tenaga kependidikan menyatakan kebanggaan atas terpilihnya Prof. Safari yang dinilai sebagai figur pemimpin visioner dan berdedikasi tinggi dalam membangun tata kelola pendidikan Islam.

Pertemuan forum sendiri digelar di Ruang Rapat Ditjen Pendidikan Islam, Lantai 7, Gedung Utama Kemenag RI, Jakarta Pusat.

Terpilihnya Prof. Safari diyakini akan membawa angin segar dalam penguatan kelembagaan dan profesionalisme pengelolaan PTKIN di seluruh Indonesia. (*/nopri)