BMKG Keluarkan Peringatan Siaga: Indonesia Masih Diselimuti Awan, Potensi Hujan Lebat Meluas

Reporter: Rinto Arius |

Editor: Nopriadi |

Kamis , 03 Jul 2025 - 17:52

Langit gelap. Foto Freepik--

bmkg keluarkan peringatan siaga: indonesia masih diselimuti awan, potensi hujan lebat meluas                            radarlambar.bacakoran.com – kondisi atmosfer di wilayah indonesia hingga awal juli 2025 masih menunjukkan dinamika cuaca yang tidak stabil. meski sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau, namun potensi hujan dengan intensitas tinggi masih terus mengintai sejumlah daerah. badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (bmkg) pun menetapkan peringatan siaga cuaca untuk beberapa wilayah.
 
fenomena ini dipicu oleh aktivitas dinamika atmosfer global, termasuk gelombang tropis madden-julian oscillation (mjo) yang masih berosilasi di wilayah maritim indonesia. selain itu, peran gelombang atmosfer lain seperti rossby ekuator dan gelombang kelvin juga turut mendorong pembentukan awan hujan, terutama di wilayah selatan dan timur indonesia.
 
kondisi ini semakin diperparah dengan tingginya kelembapan udara di lapisan atmosfer, yang menjadi pemicu utama terbentuknya awan konvektif. bmkg mencatat bahwa anomali radiasi gelombang panjang (outgoing longwave radiation/olr) di wilayah tersebut menunjukkan nilai negatif, yang mengindikasikan adanya pertumbuhan awan yang cukup signifikan.
 
di beberapa wilayah seperti jawa timur, sulawesi, ntt, hingga papua bagian selatan, kombinasi antara kelembapan tinggi, dinamika gelombang atmosfer, serta suhu permukaan laut yang relatif hangat menyebabkan peningkatan peluang hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
 
sirkulasi siklonik juga terpantau aktif di wilayah perairan barat daya lampung hingga selat karimata. fenomena ini menimbulkan perlambatan dan pertemuan angin di berbagai titik, termasuk laut jawa, laut china selatan, dan utara maluku hingga papua. akibatnya, terbentuklah area yang sangat mendukung terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.
 
tak hanya itu, dorongan udara kering dari belahan bumi selatan pun turut berperan dalam menciptakan ketidakstabilan atmosfer, terutama di wilayah perairan selatan pulau jawa. udara kering yang masuk justru meningkatkan potensi pembentukan awan hujan akibat gesekan suhu dan tekanan yang berbeda.
 
prakiraan cuaca sepekan ke depan
 
untuk periode 1–3 juli, cuaca di sebagian besar wilayah diprediksi masih bervariasi antara cerah berawan hingga hujan ringan. namun, beberapa daerah seperti aceh, sumatera selatan, lampung, jawa, bali, ntb, ntt, kalimantan, sulawesi, maluku, dan seluruh wilayah papua perlu mewaspadai hujan intensitas rendah hingga sedang.
 
sementara itu, peringatan siaga cuaca berlaku di wilayah jawa timur, sulawesi tengah, sulawesi tenggara, dan papua selatan untuk potensi hujan lebat. sedangkan angin kencang diprediksi melanda sulawesi selatan, ntt, maluku, dan papua bagian selatan.
 
memasuki periode 4–7 juli, kondisi cuaca relatif tidak jauh berbeda. prediksi menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas sedang berpeluang terjadi di hampir seluruh wilayah indonesia, terutama di wilayah tengah dan timur. siaga hujan lebat dikeluarkan untuk jawa tengah dan papua pegunungan, sementara angin kencang diperkirakan kembali terjadi di bali, ntb, ntt, maluku, dan papua selatan.
 
bmkg terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, yang kerap menyertai hujan deras dan angin kencang. sektor transportasi laut dan udara juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan cuaca ekstrem yang dapat berdampak terhadap keselamatan pelayaran dan penerbangan.
 
dengan perkembangan cuaca yang terus berubah cepat, masyarakat diharapkan terus memantau informasi resmi dari bmkg serta mengambil langkah antisipatif demi keselamatan dan kenyamanan bersama. *

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Lambar - Jumat, 4 Juli 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan