PLN Butuh Rp50 Triliun untuk Melistriki Seluruh Wilayah Indonesia hingga 2029

Kementerian ESDM mencatat PT PLN membutuhkan anggaran hingga Rp50 triliun untuk melistriki seluruh negeri. Foto Antara--
Radarlambar.bacakoran.co.id - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyusun rencana ambisius untuk melistriki seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah pedesaan dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), dalam lima tahun ke depan. Proyek nasional ini diproyeksikan membutuhkan anggaran hingga Rp50 triliun yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di berbagai wilayah yang belum terjangkau layanan listrik.
Rencana tersebut merupakan bagian dari peta jalan atau roadmap elektrifikasi nasional yang akan dijalankan PT PLN (Persero) dengan dukungan pemerintah pusat. Fokus utama diarahkan untuk menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini belum tersentuh jaringan listrik nasional. Dari total anggaran, sekitar Rp42,26 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan jaringan distribusi dan pembangkit di desa-desa yang belum dialiri listrik secara penuh.
Kebutuhan ini mencakup pembangunan kabel distribusi dalam kilometer sirkuit, pemasangan gardu distribusi (trafo) berbagai kapasitas, hingga pengadaan dan pemasangan tiang serta infrastruktur pendukung lainnya. Rencana tersebut didasarkan pada perhitungan teknis dan perencanaan pembangunan yang telah disusun secara rinci oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
Selain pembangunan infrastruktur baru, sebanyak Rp5,5 triliun akan dialokasikan untuk meningkatkan jam nyala listrik di daerah-daerah yang selama ini hanya mendapatkan akses listrik beberapa jam per hari. Setidaknya terdapat 420 titik di berbagai wilayah yang saat ini belum menikmati layanan listrik 24 jam penuh. Penambahan jam nyala ini dianggap krusial untuk mendukung aktivitas ekonomi dan pendidikan masyarakat di daerah tersebut.
Sementara itu, Kementerian ESDM juga mengusulkan tambahan anggaran Rp2,25 triliun untuk program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi masyarakat tidak mampu, khususnya di wilayah 3T. Program ini mencakup penyediaan instalasi listrik di rumah-rumah warga dan pengisian token awal, agar keluarga miskin bisa segera menikmati listrik tanpa harus menanggung biaya pemasangan.
Data pemerintah menunjukkan, hingga saat ini masih terdapat 10.068 lokasi di seluruh Indonesia yang belum teraliri listrik PLN. Wilayah dengan jumlah terbanyak berada di kawasan timur Indonesia, yakni Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara dengan total 5.555 lokasi. Di Kalimantan tercatat ada 1.099 lokasi, Sulawesi sebanyak 799 lokasi, Sumatera 985 lokasi, dan di Jawa sebanyak 1.630 lokasi.
Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi nasional bisa mencapai 100 persen pada 2029. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN seperti PLN menjadi kunci keberhasilan program ini. Selain meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pemerataan akses listrik juga dinilai penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif di berbagai daerah.
Investasi besar ini juga diharapkan menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam transisi energi, dengan mendorong penggunaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dalam pelaksanaan proyek elektrifikasi pedesaan. Dengan upaya terintegrasi dan berkelanjutan, pemerintah berupaya memastikan tidak ada satu pun wilayah yang tertinggal dari arus pembangunan energi.(*/edi)