Kepsek SD-SMP Ditempa “Deep Learning”

ilustrasi Deep Learning.---
WAYTENONG – Pemerintah kian serius membenahi mutu pendidikan dasar dan menengah. Kali ini, melalui program pelatihan “pembelajaran mendalam” (deep learning) yang digelar di SMPN 2 Waytenong, Lampung Barat.
Selama lima hari, para kepala sekolah dan guru SD-SMP ditempa agar lebih adaptif dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berpusat pada siswa. Pendekatan ini menuntut guru tak lagi hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga motivator sekaligus fasilitator yang mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Program ini merupakan bagian dari strategi nasional. Kementerian Pendidikan melalui Balai Guru Penggerak (BGP) dan Balai Tenaga Kependidikan (BTK) turun langsung melatih para kepsek dan guru penggerak. Fokusnya, membekali peserta dengan kemampuan menyusun skema pembelajaran yang lebih personal dan kontekstual.
Koordinator Wilayah SD-SMP Sumberjaya, Dewi Suryani, menyebut ada sembilan sekolah sasaran di wilayahnya yang telah mengikuti program tersebut. Terdiri dari tujuh SD dan dua SMP. Menurut Dewi, paradigma pendidikan harus diubah agar siswa lebih aktif membangun pemahaman dan berani mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi.
“Guru ke depan harus memberi ruang bagi siswa untuk menemukan gaya belajar sendiri yang relevan dengan kehidupan nyata. Harapannya, lulusan kita bukan hanya pintar, tapi juga tangguh dan inovatif,” ujarnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan antusiasme tinggi dari para guru peserta pelatihan. Mereka menyadari peran strategis profesi guru dalam membentuk generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki karakter kuat dan siap menghadapi tantangan zaman.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah menjadikan sekolah sebagai ruang belajar inklusif dan progresif, di mana siswa menjadi pusat dari seluruh proses pendidikan. (rinto/nopri)