Wisata Mistis di Negeri Dieng Kulon

Dieng Kulon, merupakan Desa Wisata yang eksotis di dataran tinggi dieng. -Foto ; Net.-

Radarlambar.Bacakoran.co - Tak heran, pesonanya selalu memikat wisatawan lokal maupun mancanegara yang merindukan suasana tenang dan keindahan yang memanjakan mata. Nama “Dieng” sendiri menyim-pan banyak kisah dan makna. Sebagian sejarawan percaya bahwa nama ini berasal dari bahasa Sanskerta: “Di” yang berarti tempat tinggi atau gunung, dan “Hyang” yang berarti dewa atau dewi.

Gabungan kedua kata itu menggambarkan Dieng sebagai “tempat berse-mayamnya para dewa.” Ada juga pendapat lain yang meyakini asal nama Dieng adalah dari bahasa Jawa kuno, yakni “Adi” dan “Aeng”, yang dapat diartikan sebagai aneh dan indah sebuah deskripsi yang seolah mencerminkan lanskap Dieng yang unik dan memesona.

Sedangkan kata “Kulon” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “barat.” Hal ini karena kawasan Dataran Tinggi Dieng terbagi menjadi dua wila-yah utama: Desa Dieng Kulon yang terletak di bagian barat dan Desa Dieng Wetan di sisi timur. Lokasinya cukup strategis, berada sekitar 115 kilometer dari Yogyakarta yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 hingga 4 jam perjalanan darat.

Jika datang dari Purwokerto, jaraknya sekitar 105 kilometer dengan wak-tu tempuh sekitar 2,5 hingga 3,5 jam. Sementara dari Semarang, ibu kota Jawa Tengah, perjalanan menuju Dieng Kulon memakan waktu sekitar 4 hingga 5 jam sejauh 135 kilometer.

Desa Dieng Kulon sering disebut sebagai Desa Wisata Banjarnegara kare-na selain keindahan alamnya, desa ini juga dikenal sebagai sentra seni dan kerajinan yang diproduksi oleh pengrajin lokal di sekitar Wonosobo dan Banjarnegara. Ragam hasil kerajinan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin membawa pulang cendera mata khas Dieng.

Meskipun belum ada angkutan umum yang langsung mengantar ke desa ini, perjalanan relatif mudah dengan kendaraan pribadi. Banyak wisatawan memilih untuk menyewa mobil dari Semarang atau Yogyakar-ta, dengan biaya sewa yang bervariasi mulai dari Rp250.000 per 12 jam jika tanpa sopir, hingga sekitar Rp600.000 per 12 jam jika menggunakan jasa sopir.

Agar perjalanan lebih nyaman dan terarah, wisatawan dapat memanfaat-kan layanan peta digital dengan mengetikkan “Desa Wisata Dieng Kulon” sebagai tujuan.

Setelah melewati gerbang bertuliskan “Welcome to Dieng” di jalan utama Kota Dieng, wisatawan cukup belok kiri pada pertigaan pertama, kemudi-an berjalan melewati Kompleks Candi Arjuna, sebuah kawasan candi Hindu bersejarah yang menjadi ikon Dieng. Dari titik tersebut, jarak menuju Desa Dieng Kulon hanya sekitar 750 meter, atau dapat ditempuh sekitar 9 menit berjalan kaki.

Setibanya di Dieng Kulon, wisatawan akan disambut pemandangan ru-mah-rumah penduduk yang berjajar rapi di antara kebun-kebun sayur dan ladang kentang yang membentang luas. Suasana desa begitu tenang, ber-padu dengan hawa sejuk pegunungan yang menyegarkan. Cara terbaik menikmati keindahan desa ini adalah dengan berjalan kaki.

Selain itu, pengunjung juga dapat menggunakan sepeda gunung atau sepeda motor untuk menjelajahi jalanan desa yang berkelok. Bagi yang ingin menjelajah lebih jauh, menggunakan kendaraan pribadi adalah pili-han bijak. Dari Dieng Kulon, banyak tempat wisata lain di sekitar Dieng yang mudah dijangkau.

Ada pula Danau Warna yang memukau dengan airnya yang sering beru-bah warna, Formasi Batu Ratapan Angin yang menjadi tempat favorit un-tuk berfoto dan menikmati lanskap dari ketinggian, serta Bukit Sikunir yang terkenal sebagai salah satu spot terbaik menyaksikan keindahan ma-tahari terbit.

Selain panorama alam, Desa Dieng Kulon juga kaya akan tradisi dan bu-daya. Warga desa masih memegang teguh tradisi leluhur, mulai dari upacara adat hingga kesenian lokal yang menjadi warisan turun-temurun. Keunikan budaya dan keramahan masyarakatnya menjadikan setiap kun-jungan ke desa ini terasa lebih hangat dan berkesan. Desa ini juga sering menjadi tujuan wisata spiritual, karena banyak yang percaya Dieng ada-lah tempat yang sakral. Tak sedikit pula yang datang hanya untuk menikmati ketenangan dan keindahan yang sulit ditemukan di tempat lain.

Keindahan alam, budaya yang terjaga, serta suasana desa yang asri mem-buat Dieng Kulon tidak hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga tempat untuk kembali menyatu dengan alam dan menemukan kedamaian. Me-langkah di Dieng Kulon serasa menelusuri jejak sejarah panjang yang terukir dalam setiap candi, setiap kabut pagi, dan setiap senyum ramah penduduknya.(yayan/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan