Tanpa Menunggu Bantuan, Warga Kompak Tangani Longsor

Gotong royong pembersihan longsor di jalan kabupaten Pekon Margajaya Kecamatan Gedungsurian. -Foto Dok---
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Semangat gotong royong kembali terlihat di Pekon Margajaya, Kecamatan Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat. Warga bersama aparat pekon bahu-membahu menyingkirkan material longsor yang menutup akses jalan kabupaten di wilayah Pemangku Binongsari.
Aksi solidaritas ini dilakukan pada Jumat (18/7), menyusul peristiwa tanah longsor yang terjadi empat hari sebelumnya. Material longsor berupa tanah dan lumpur sempat menutup sebagian badan jalan, sehingga membuat arus lalu lintas di jalur tersebut terganggu.
Sejak pagi hari, warga bersama jajaran pemerintahan pekon, termasuk aparat dan tokoh masyarakat, langsung turun tangan ke lokasi. Dengan alat seadanya, mereka melakukan pengalihan material longsor yang menumpuk di jalan tanjakan yang memang dikenal rawan bencana tersebut.
Penjabat (Pj) Peratin Margajaya, Misno SE., turut hadir di tengah warga bersama aparat pekon seperti Rahmat yang ikut memantau jalannya kegiatan. Menurut penjelasan aparat pekon, longsor yang terjadi bukanlah hal baru di kawasan itu. Kondisi geografis wilayah yang berada di dataran tinggi dan lereng tajam membuat daerah tersebut menjadi salah satu titik rawan longsor saat curah hujan tinggi melanda.
Kendati demikian, longsor kali ini tidak sampai menimbulkan kerusakan parah pada badan jalan. Hanya saja, tumpukan tanah cukup mengganggu mobilitas warga dan pengendara yang melintas. Oleh sebab itu, pihak pekon langsung menggerakkan warga untuk menggelar aksi gotong royong.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang tanpa diminta langsung bergerak membantu penanganan dampak longsor ini. Gotong royong menjadi kekuatan utama kami dalam menjaga lingkungan dan infrastruktur desa,” ujar aparat pekon dalam keterangan tertulis kepada media.
Pembersihan material longsor ini ditargetkan bisa memulihkan kembali akses jalan yang sempat terganggu. Pemerintah pekon juga berencana untuk segera melaporkan kondisi tersebut ke pihak kecamatan dan kabupaten agar ada tindak lanjut berupa langkah mitigasi jangka panjang, seperti pembangunan talud atau penahan tanah di titik rawan.
Warga berharap kejadian serupa tidak kembali terulang, mengingat jalur tersebut merupakan salah satu akses utama masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk untuk distribusi hasil pertanian dan mobilitas antarpekon.
Dengan semangat kebersamaan yang terus dijaga, Pekon Margajaya menunjukkan bahwa kekuatan warga tidak hanya dalam membangun, tetapi juga dalam menghadapi bencana secara bergotong royong. (*/nopri)