Dinkes Ajak Cegah DBD dengan PSN 3M Plus

DBD : Fogging salah satu upaya pencegahan DBD. Foto Dok--
PESISIR TENGAH – Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat, hingga kini kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD), masih terjadi di kabupaten setempat.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Lisma Yunita, S. St., mendampingi Plt. Kadiskes Pesbar, Septono.S.Km, mengatakan, serangan kasus DBD yang masih terjadi hingga kini harus diwaspadai oleh masyarakat.
“Sampai sekarang sudah 65 kasus DBD yang terjadi di tengah masyarakat dan tersebar hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Pesbar,” kata dia.
Dijelaskannya, kondisi itu harus diwaspadai oleh masyarakat, dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah masing-masing, sehingga mencegah nyamuk penular DBD berkembang biak.
“Salah satu upaya yang bisa dilakukan masyarakat dengan melaksanakan PSN dilingkungan rumah masing-masing, sehingga tidak ada nyamuk penular DBD yang berkembang biak di sekitar masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkannya, langkah pencegahan yang ditekankan adalah Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menerapkan PSN 3M Plus. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di dalam rumah, tetapi juga di sekitar lingkungan rumah untuk meminimalkan risiko penularan DBD.
“Kegiatan 3M Plus meliputi menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur atau mengelola barang-barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,” terangnya.
Selain itu, masyarakat juga bisa menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat tempat yang digunakan utk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti nyamuk.
“Melaksanakan pemasangan kawat kasa pada jendela dan ventilasi, melakukan gotong royong membersihkan lingkungan dari barang-barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan terakhir meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup dan tidak digantung,” ujarnya.
Menurutnya, nyamuk Aedes aegypti menyukai air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah, sehingga PSN harus tepat dan fokus pada air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah. Jangan salah sasaran dalam melaksanakan PSN bukan bersih-bersih rumput, karena telur dan jentik nyamuk tidak bersarang di rerumputan.
“Sasaran PSN itu seperti pada bak kamar mandi atau WC, gentong, ember, air pembuangan kulkas, tempat minum burung yang jarang diganti, dispenser air minum, barang bekas sekitar rumah mulai dari ban, kaleng, tempurung kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu dan semua barang yang dapat menampung air,” tambahnya.
Kemudian, pencegahan DBD yang paling efektif adalah dengan PSN 3M Plus setiap satu minggu sekali, melalui partisipasi aktif dan kesadaran bersama, diharapkan dapat bersinergi dalam menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah meluasnya penyakit DBD.
“Upaya pencegahan ini bukan hanya tanggung jawab Dinkes dan Puskesmas saja, tetapi merupakan kewajiban bagi semua elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari genangan air yang merugikan,” pungkasnya. (yogi/*)