Atasi Kelangkaan, Diskopdag akan Gelar Operasi Pasar LPG

Kabid Perdagangan pada Diskopdag Pesbar, Panji Adha Santoso.--

PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) bergerak cepat merespons keluhan warga soal mahalnya harga dan langkanya gas LPG 3 kilogram. Melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopdag), pemkab menggandeng PT Pertamina Patra Niaga untuk menggelar operasi pasar LPG bersubsidi. Selama tiga hari berturut-turut, mulai Selasa, 22 Juli hingga Kamis, 24 Juli 2025, warga bisa membeli LPG 3 kg dengan harga resmi Rp21.000 per tabung.

Total 600 tabung disiapkan untuk membantu masyarakat di tiga lokasi strategis. Hari pertama, Selasa 22 Juli, operasi pasar digelar di Pasar Way Batu, Kecamatan Pesisir Tengah, dengan menyediakan 200 tabung. Hari kedua, Rabu, 23 Juli, giliran Pasar Kebuayan, Kecamatan Karyapenggawa, yang mendapat jatah 200 tabung. Sedangkan pada Kamis, 24 Juli, kegiatan dilanjutkan ke Pasar Minggu, Kecamatan Ngambur, juga dengan 200 tabung.

“Operasi pasar ini bentuk kepedulian pemerintah agar masyarakat bisa mendapat LPG 3 kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Sekaligus mengantisipasi kelangkaan dan pengawasan agar distribusi tepat sasaran,” kata Kabid Perdagangan, Panji Adha Santoso, S.Kom, M.M., mendampingi Kepala Diskopdag Pesbar, Siswandi, S.Kom, M.H., Senin, 21 Juli 2025.

Panji menjelaskan, layanan dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga stok habis. Syaratnya, warga cukup membawa fotokopi KTP dan hanya diperbolehkan membeli satu tabung. Artinya, ketentuan itu tegas yakni satu KTP untuk satu tabung. Ini demi mencegah penimbunan dan memastikan distribusi benar-benar sampai ke rumah tangga yang membutuhkan.

“Kami juga mengimbau warga memanfaatkan operasi pasar ini. Kalau masih membeli di luar yang harganya lebih mahal, ya sayang sekali. Karena pemerintah sudah siapkan dengan harga resmi,” jelasnya.

Dijelaskannya, bukan hanya mengatur di sisi pembeli, Diskopdag juga memberi peringatan keras kepada agen dan pangkalan resmi agar tidak memainkan harga atau menyalurkan gas subsidi kepada pihak yang tidak berhak. Karena itu, pengawasan akan diperketat. Distribusi harus sesuai sasaran. Menurut Panji, operasi pasar ini bukan program sekali jalan. Pemkab Pesbar akan mengevaluasi pelaksanaannya dan membuka peluang memperluas jangkauan jika animo masyarakat tinggi atau stok dirasa kurang.

“Kalau memang dibutuhkan, kami siap menambah titik dan jadwal operasi pasar,” ujarnya.

Dikatakannya, tujuan utama program ini adalah menjaga stabilitas harga dan memastikan masyarakat kecil tetap dapat mengakses gas subsidi tanpa terbebani harga mahal. Semua tentu mengetahui bahwa gas LPG 3 kg sudah menjadi kebutuhan pokok. Jangan sampai warga kesulitan hanya karena harga melonjak atau stok langka.

“Melalui kegiatan tersebut, pemkab berharap harga LPG 3 kg di pasaran kembali stabil sesuai HET, dan warga tak lagi resah saat mencari gas untuk kebutuhan sehari-hari. Kami ingin meringankan beban rumah tangga, sekaligus memastikan subsidi benar-benar dinikmati mereka yang berhak,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan