KRL Sumbang PAD Puluhan Juta Berkat Inovasi E-Ticketing

Ilustrasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)--

BALIKBUKIT -  Inovasi teknologi mulai diterapkan di sektor pariwisata Kabupaten Lampung Barat. Sejak awal tahun 2024, Kebun Raya Liwa yang berada di Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, resmi menggunakan sistem tiket elektronik atau E-Ticketing. Langkah ini menjadi terobosan baru bagi Pemkab Lampung Barat dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari sektor pariwisata.

Hingga pertengahan tahun 2025, tercatat realisasi PAD dari retribusi kunjungan di Kebun Raya Liwa telah mencapai Rp40.954.000. Angka ini menandakan antusiasme masyarakat yang terus meningkat, sekaligus menjadi bukti suksesnya implementasi sistem pembayaran elektronik di objek wisata tersebut.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lampung Barat, Drs. Daman Nasir, M.P., menjelaskan bahwa pemasangan E-Ticketing di Kebun Raya Liwa merupakan langkah pionir yang diambil pemerintah daerah.

“Ini pertama kalinya Pemkab Lampung Barat menerapkan sistem tiket elektronik di objek wisata. Tujuannya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PAD dari sektor pariwisata,” ujar Daman.

Menurutnya, sistem E-Ticketing tidak hanya mempermudah pengunjung dalam proses pembayaran, tetapi juga memberikan kemudahan bagi pemerintah dalam pemantauan pendapatan secara realtime. Hal ini tentu menjadi nilai tambah dibandingkan dengan metode konvensional yang selama ini digunakan.

Lanjut dia, sistem E-Ticketing yang diterapkan memungkinkan pencatatan jumlah pengunjung secara otomatis. Dengan teknologi ini, setiap transaksi masuk langsung tercatat di sistem pusat, sehingga pihak pengelola dapat memantau jumlah pengunjung dan pendapatan secara langsung tanpa harus menunggu laporan manual.

Selain itu, penggunaan tiket elektronik juga mengurangi biaya operasional seperti cetak tiket fisik, sekaligus mengurangi risiko kebocoran pendapatan.

“Kita dapat melihat data pengunjung kapan saja, mudah dibaca dan sangat transparan. Ini mendukung pelaporan pendapatan yang lebih akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Daman.

Dengan realisasi pendapatan yang sudah mencapai puluhan juta dalam enam bulan pertama, pemerintah daerah optimistis target PAD dari sektor pariwisata di Kebun Raya Liwa tahun ini bisa meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Daman menyebut, peningkatan PAD ini sekaligus menjadi modal penting bagi pengembangan fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang lebih baik, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara ke Lampung Barat.

“Kita berharap melalui inovasi ini, sektor pariwisata bisa lebih berkembang dan memberi dampak positif langsung ke perekonomian masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Sebagai informasi, biaya masuk ke Kebun Raya Liwa diatur berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2020. Tarif yang dikenakan cukup terjangkau, yaitu Rp5.000 per orang untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.

Dengan harga yang ramah di kantong serta kemudahan sistem pembayaran elektronik, diharapkan jumlah kunjungan ke Kebun Raya Liwa terus meningkat.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan