Garuda Indonesia Lanjutkan Negosiasi Pembelian 50 Pesawat Boeing, Fokus ke Skema dan Pengiriman

Foto: REUTERS --
Radarlambar.bacakoran.co- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. terus melanjutkan komunikasi dengan pihak Boeing terkait rencana pembelian 50 pesawat, yang sebelumnya sempat dikaitkan dengan kesepakatan dagang antara pemerintah Indonesia dan Presiden AS Donald Trump.
Garuda Indonesia menyatakan bahwa belum ada kesepakatan formal pada tahap awal karena adanya permintaan pembayaran uang muka dari Boeing sebagai syarat penandatanganan nota kesepahaman. Namun kini kedua pihak telah mencapai pemahaman terkait mekanisme pembayaran tersebut.
Negosiasi berlanjut ke aspek teknis lainnya, seperti jumlah unit, jenis pesawat yang akan dipesan—mayoritas Boeing 777—hingga jadwal pengiriman armada baru tersebut.
Rencana pembelian 50 unit pesawat itu menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk membuka akses pasar ekspor ke AS dengan tarif hanya 19 persen. Namun hingga saat ini, prosesnya masih berada pada tahap komunikasi intensif antara kedua belah pihak.
Garuda Indonesia mendapat dukungan dana melalui sinergi dengan Badan Pengelola Investasi Danantara, yang mengucurkan dana hingga US$405 juta atau setara dengan Rp6,6 triliun. Dana tersebut disalurkan untuk mendukung transformasi menyeluruh, termasuk penguatan aspek maintenance, repair and overhaul (MRO).
Total dukungan pendanaan yang disiapkan mencapai sekitar US$1 miliar, dan mencakup penguatan tata kelola serta strategi pemulihan jangka panjang Garuda Indonesia, khususnya dalam menghadapi persaingan global dan pemulihan industri penerbangan.
Proyeksi trafik udara yang tumbuh rata-rata 8 persen dalam empat tahun ke depan menjadi dasar bagi Garuda Indonesia untuk menargetkan pengoperasian 120 armada. Maskapai nasional ini juga mempercepat langkah digitalisasi dan efisiensi operasional untuk memperkuat daya saing di pasar domestik maupun internasional.(*)