Serangan Israel di Gaza Tewaskan 30 Warga yang Antre Bantuan, Lebih dari 300 Terluka

Militer Israel masih terus melancarkan serangan di Jalur Gaza.//Foto: REUTERS.--

RADARLAMBAR.BACAORAN.CO - Serangan terbaru militer Israel kembali menambah panjang daftar korban di Gaza. Rabu (30/7), sedikitnya 30 warga sipil dilaporkan tewas saat tengah mengantre bantuan kemanusiaan di wilayah utara Kota Gaza.

“Setidaknya 30 orang gugur saat menunggu bantuan,” ujar Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, dikutip dari AFP. Ia menambahkan, lebih dari 300 orang mengalami luka-luka dalam insiden yang berlangsung di pesisir Gaza, sekitar tiga kilometer dari Zikim—salah satu titik masuk bantuan asing ke wilayah tersebut.

Penembakan brutal ini terjadi hanya beberapa jam setelah empat serangan serupa menghantam lokasi lain di Gaza, dengan jumlah korban tewas mencapai 14 orang. Rangkaian serangan tersebut memperburuk kondisi kemanusiaan yang telah lama kritis di wilayah padat penduduk ini.

Sampai saat ini, AFP menyatakan belum dapat melakukan verifikasi independen atas peristiwa tersebut karena pembatasan akses media internasional ke Jalur Gaza oleh otoritas Israel.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa sejak serangan Israel dimulai pada 2023 telah menembus angka 60.000 orang—mayoritas dari mereka adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Kantor Komisi Hak Asasi Manusia PBB sebelumnya menyebutkan bahwa tindakan Israel dapat dikategorikan sebagai kejahatan genosida. Situasi diperburuk oleh blokade total terhadap distribusi bantuan kemanusiaan, yang menyebabkan krisis pangan akut di seluruh wilayah Gaza.

Laporan terbaru dari organisasi internasional juga mengungkap bahwa wilayah Gaza kini berada di ambang kelaparan, dengan jutaan warga bergantung pada bantuan yang terhambat masuk oleh blokade militer.




Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan