Cunca Rami, Air Terjun Tersembunyi di Manggarai

Air Terjun Cunca Rami. -Foto Net.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Terletak di Desa Lamung, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, keindahan air terjun setinggi kurang lebih 30 meter ini menjadi oase ketenangan bagi siapa pun yang berkunjung. Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, destinasi ini menawarkan sensasi segar sekaligus panorama yang memesona.
Airnya yang jernih jatuh menuruni tebing tinggi, menciptakan suara gemuruh lembut yang menenangkan. Kabut halus yang tercipta dari percikan air membalut suasana sekitar, membuat pemandangan terlihat lebih magis dan segar.
Keindahan ini semakin lengkap dengan keberadaan tebing-tebing batu yang kokoh, berpadu dengan hijaunya pepohonan tropis yang tumbuh rapat. Cahaya matahari yang menembus celah dedaunan menambah kesan dramatis, seolah menghadirkan panggung alam yang tenang dan asri.
Air Terjun Cunca Rami bukan hanya memikat wisatawan lokal, tetapi juga menarik perhatian pelancong mancanegara. Banyak turis asing yang menyempatkan diri singgah saat menjelajah Labuan Bajo atau Taman Nasional Komodo. Selain itu, kawasan ini juga sering dijadikan destinasi favorit para fotografer alam, pejalan kaki, hingga peneliti yang tertarik mengeksplorasi keanekaragaman hayati setempat.
Bagi penggemar trekking, perjalanan menuju lokasi merupakan bagian tak terpisahkan dari petualangan. Jalur setapak yang membelah hutan tropis memberikan tantangan sekaligus keindahan. Sepanjang jalan, pengunjung ditemani kicauan burung liar, desiran angin, serta aliran sungai kecil yang jernih. Semua itu menjadikan perjalanan terasa menyenangkan meski cukup melelahkan.
Cunca Rami terletak sekitar 30 kilometer dari Labuan Bajo, pusat wisata di Manggarai Barat. Perjalanan dimulai dari Labuan Bajo dengan kendaraan bermotor atau mobil sewaan, biasanya memakan waktu antara satu hingga dua jam, tergantung kondisi jalan.
Setibanya di Desa Lamung, wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan trekking sejauh kurang lebih tiga kilometer. Meski jalurnya berbatu dan cukup menantang, pemandangan hutan tropis di kiri dan kanan jalan membuat perjalanan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Musim kemarau yang berlangsung sekitar April hingga Oktober menjadi periode ideal untuk mengunjungi Cunca Rami. Bagi yang ingin merasakan kesegaran air, periode ini juga tepat karena kolam alami di kaki air terjun cenderung lebih jernih. Meski demikian, beberapa wisatawan memilih datang pada awal musim hujan. Saat debit air sedang tinggi, pemandangan air terjun terlihat lebih megah.
Daya tarik utama Cunca Rami adalah suasananya yang masih sangat alami. Belum banyak tersentuh pembangunan komersial, tempat ini menawarkan ketenangan sejati bagi siapa saja yang ingin menjauh sejenak dari keramaian. Gemuruh air, semilir angin, dan pemandangan hijau di sekelilingnya menjadi obat penenang pikiran dan hati.
Selain panorama menawan, wisatawan juga dapat berenang atau berendam di kolam alami yang terbentuk di bawah air terjun. Airnya yang sejuk dan bersih memberikan sensasi segar yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Banyak pengunjung mengaku merasa lebih rileks dan segar setelah bermain air di sini.
Kehadiran wisatawan pun berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Warga Desa Lamung membuka jasa pemandu wisata, warung makan sederhana, serta menyediakan tempat istirahat bagi pengunjung. Dengan begitu, keindahan alam tidak hanya dinikmati, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian lokal.
Agar Air Terjun Cunca Rami tetap menjadi tempat wisata alami yang lestari, diperlukan kepedulian semua pihak. Wisatawan diimbau membawa kembali sampah yang dibawa, tidak memetik tanaman atau merusak alam sekitar, serta menjaga suasana agar tetap tenang demi tidak mengganggu satwa liar yang hidup di kawasan ini.
Menggunakan jasa pemandu lokal juga menjadi langkah bijak. Selain memastikan keamanan saat trekking, pemandu kerap berbagi cerita tentang sejarah dan keunikan kawasan Cunca Rami. Dari cerita rakyat, mitos, hingga jenis flora dan fauna yang tumbuh di hutan tropis sekitar.
Air Terjun Cunca Rami bukan sekadar objek wisata, melainkan simbol keindahan alam Manggarai Barat yang masih alami. Dengan ketinggian sekitar 30 meter, airnya yang jatuh dari tebing membawa sensasi damai yang menenangkan hati.