Soal Penyusutan Lahan Sawah, DKPP Dorong Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Ilustrasi pertanian. Foto Istimewa--
PESISIR TENGAH - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengingatkan pentingnya langkah antisipasi dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang masih tersedia, baik lahan sawah, lahan pekarangan, dan lahan kosong yang belum dimanfaatkan.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan kini Pesbar menghadapi tantangan serius akibat tren alih fungsi lahan yang terus terjadi. Kondisi tersebut membuat luas baku sawah mengalami penyusutan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Dengan kondisi lahan sawah yang terus menyusut, lambat laun pasti akan berdampak pada ketahanan pangan daerah. Karena itu, kami mengajak masyarakat, terutama petani, agar benar-benar memanfaatkan setiap jengkal lahan pertanian yang ada di wilayahnya,” katanya.
Dijelaskannya, upaya ini tidak hanya terbatas pada pemanfaatan lahan sawah semata, tetapi juga lahan pekarangan rumah dan lahan kosong yang belum produktif. Pemanfaatan lahan tersebut dinilai bisa memberikan kontribusi nyata dalam menjaga ketersediaan pangan lokal. Meski saat ini ketahanan pangan di Pesbar masih cukup baik, didukung produksi padi, jagung, serta komoditas pertanian lain, tetapi pemkab setempat tetap harus waspada.
“Kita tidak boleh hanya mengandalkan kondisi saat ini, harus ada upaya nyata untuk mempertahankan bahkan meningkatkan ketahanan pangan kedepan,” jelasnya.
Menurutnya, seperti diketahui bersama bahwa berdasarkan data lima tahunan 2019-2024, luas baku sawah di Pesbar pada 2019 tercatat sebesar 8.587,70 hektare. Namun pada 2024, angkanya turun drastis menjadi hanya 7.966,08 hektare. Artinya, dalam kurun waktu lima tahun, Pesbar kehilangan sekitar 621,62 hektare sawah produktif.
“Ini bukan sekadar data statistik, tetapi membawa dampak bagi produksi pangan di daerah kita. Karena itu, penting bagi semua pihak untuk menyadari betapa krusialnya menjaga agar lahan pertanian tidak semakin berkurang,” ujarnya.
Selain menjaga lahan sawah yang ada, DKPP juga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah oleh masyarakat. Konsep ini dinilai efektif, karena selain mendukung ketersediaan pangan rumah tangga, juga dapat membantu mengurangi pengeluaran harian dan bahkan menambah pendapatan jika hasil panen dijual.
“Menanam sayuran, cabai, atau tanaman hortikultura di pekarangan tidak membutuhkan biaya besar. Namun hasilnya dapat dirasakan langsung, baik untuk konsumsi keluarga maupun dijual ke pasar,” pungkasnya. (yayan/*)