Jabatan Wakil Panglima TNI Kembali Diaktifkan Setelah 25 Tahun

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto,//Foto:dok/net.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Jabatan Wakil Panglima TNI yang telah kosong selama 25 tahun akan kembali diisi. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik perwira tinggi berbintang empat untuk menduduki posisi strategis tersebut dalam upacara militer di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Jawa Barat, pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Penunjukan Wakil Panglima TNI ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia. Dalam aturan itu disebutkan bahwa posisi ini diisi oleh perwira tinggi bintang empat, setara dengan kepala staf matra TNI.
Hingga saat ini, pihak Mabes TNI masih merahasiakan identitas sosok yang akan mengisi jabatan tersebut. Namun, sejumlah nama perwira tinggi dari tiga matra TNI telah mencuat ke publik sebagai kandidat kuat. Para pengamat militer menilai bahwa penunjukan kemungkinan mempertimbangkan prinsip keterwakilan antar matra, sehingga wakil panglima tidak berasal dari matra yang sama dengan panglima aktif.
Deretan Calon Kuat Wakil Panglima TNI
Jenderal Maruli Simanjuntak yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menjadi salah satu kandidat paling kuat. Lulusan Akmil 1992 ini memiliki pengalaman panjang di satuan elite seperti Kopassus dan Paspampres. Ia juga pernah menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana dan Pangkostrad sebelum dilantik menjadi KSAD pada 2023. Kariernya melesat cepat dengan rekam jejak strategis di berbagai lini tempur dan komando.
Dari matra laut, Laksamana Muhammad Ali yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) juga masuk dalam bursa calon. Sebelum menjabat sebagai KSAL, Ali memimpin Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I dan pernah menjabat Gubernur Akademi Angkatan Laut serta Pangkoarmada I. Ia dikenal sebagai figur profesional dengan pengalaman operasional dan administratif yang lengkap di lingkungan TNI AL.
Sementara itu, dari matra udara, Marsekal Mohamad Tonny Harjono menjadi representasi Angkatan Udara yang layak diperhitungkan. Lulusan Akademi Angkatan Udara 1993 ini pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, hingga Panglima Komando Operasi Udara Nasional. Ia juga aktif mengikuti pendidikan militer dalam dan luar negeri, termasuk program Lemhannas pada 2020.
Penunjukan Wakil Panglima ini dinilai penting sebagai upaya memperkuat struktur komando dan pengendalian strategis di tubuh TNI. Selain mendampingi Panglima dalam merumuskan kebijakan militer, Wakil Panglima juga memiliki peran koordinatif lintas matra, termasuk mendukung efisiensi operasional dan modernisasi pertahanan.
Masyarakat dan kalangan militer kini menantikan sosok yang akan ditunjuk Presiden untuk mengisi jabatan ini. Siapa pun yang terpilih, ia akan memainkan peran penting dalam mewujudkan visi pertahanan negara ke depan di tengah dinamika geopolitik dan tantangan keamanan yang terus berkembang. (*)