DKPP Intensifkan Gerdal Cegah Gagal Panen Padi

GERDAL WERENG COKLAT : DKPP Pesbar bersama petani padi melakukan Gerdal hama wereng coklat pada tanaman padi. Foto Dok --

PESISIR TENGAH - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) meningkatkan intensitas kegiatan gerakan pengendalian (Gerdal) hama dan penyakit pada tanaman padi. Upaya ini dilakukan sebagai langkah strategis mencegah risiko gagal panen atau puso yang berpotensi menurunkan produktivitas padi di daerah tersebut.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pesbar, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala DKPP, Unzir, S.P., mengatakan kegiatan pengendalian dilakukan secara berkelanjutan mengingat ancaman hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman padi setiap saat, terutama pada musim tanam yang sedang berlangsung.

“Jika tidak dioptimalkan, serangan hama dan penyakit bisa berdampak signifikan pada hasil produksi. Kerugian yang ditanggung petani akan cukup besar, bahkan dapat mengancam ketahanan pangan di tingkat daerah,” ujar Muchtar, Rabu, 13 Agustus 2025.

Dijelaskannya, DKPP mendorong peran aktif petani untuk segera melaporkan setiap indikasi serangan hama atau penyakit. Laporan dapat disampaikan melalui penyuluh pertanian lapangan (PPL) atau Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) di wilayah masing-masing. Laporan cepat akan memudahkan penanganan, sehingga penyebaran hama dapat dihentikan sebelum merusak tanaman secara luas.

“Hingga pertengahan Agustus 2025, DKPP telah menangani puluhan hektare tanaman padi yang terserang hama dan penyakit,” jelasnya.

Masih kata dia, salah satu penanganan terbaru dilakukan di Kecamatan Pesisir Utara, di mana hama wereng cokelat menyerang tanaman padi berusia 21 hari setelah tanam. Penanganan dilakukan dengan metode penyemprotan pestisida secara langsung di lokasi terdampak. Menurut Muchtar, serangan hama wereng cokelat tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak segera dikendalikan, hama ini dapat menyebabkan tanaman mati, mengakibatkan gagal panen, serta menyebar ke lahan lain yang berdekatan.

“Hama ini memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat, sehingga penanganan harus dilakukan sedini mungkin,” ujarnya.

Selain pengendalian hama wereng cokelat, DKPP juga melaksanakan gerdal terhadap hama tikus di lahan sawah Kecamatan Ngaras. Hama tikus menjadi salah satu ancaman serius bagi petani karena dapat merusak tanaman pada berbagai fase pertumbuhan. Penanganan dilakukan dengan cara gropyokan dan pemasangan perangkap di sejumlah titik yang teridentifikasi sebagai jalur pergerakan hama. DKPP juga menangani penyakit kresek yang menyerang daun padi.

“Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dapat menghambat proses fotosintesis, sehingga mempengaruhi perkembangan dan hasil panen. Penanganan dilakukan dengan penyemprotan fungisida dan peningkatan pengelolaan air di lahan sawah,” tandasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan