Dubes Rusia Buka Suara Soal Eks TNI AL Satria Kumbara Gabung Militer

Dubes Rusia untuk RI, Sergei Tolchenov, buka suara soal eks Angkatan Laut TNI, Satria Kumbara, yang mengklaim bergabung dengan tentara Negeri Beruang Merah. Foto: iStock--
Radarlambar.bacakoran.co.id – Duta Besar Rusia di Jakarta, Sergei Tolchenov, akhirnya angkat bicara terkait polemik eks prajurit TNI AL, Satria Kumbara, yang sebelumnya membuat geger publik usai diketahui bergabung dengan militer Rusia dan kemudian meminta dipulangkan ke Indonesia.
Tolchenov tidak secara langsung membenarkan keberadaan Satria di Rusia, namun ia menegaskan bahwa pada dasarnya warga asing yang berada di wilayah Rusia dimungkinkan untuk menandatangani kontrak dengan angkatan bersenjata Negeri Beruang Merah. Menurutnya, hal ini sudah menjadi ketentuan umum yang berlaku di Rusia, di mana selain warga lokal, ada pula sejumlah kecil warga asing yang bisa menjadi bagian dari militer.
Dubes Rusia tersebut juga menerangkan bahwa siapa pun yang menandatangani kontrak dengan militer Rusia, baik warga lokal maupun asing, sepenuhnya menanggung tanggung jawab pribadi. Ia menambahkan bahwa banyak negara justru melarang warganya bergabung dengan angkatan bersenjata asing, sehingga konsekuensi hukum bisa berbeda-beda bergantung pada negara asal.
Nama Satria Kumbara sendiri mencuat sejak videonya beredar luas di media sosial, menampilkan dirinya mengenakan dua seragam berbeda, yakni seragam TNI AL dan militer Rusia. Dalam rekaman lainnya, sosok yang sama terlihat berada dalam operasi bersama pasukan Rusia di wilayah konflik Ukraina. TNI AL telah memastikan bahwa Satria diberhentikan dari dinas sejak 2023, sehingga statusnya bukan lagi anggota aktif.
Polemik semakin rumit ketika Satria meminta pemerintah Indonesia untuk memulangkan dirinya, sekaligus mengembalikan status kewarganegaraan yang dicabut akibat kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Ia juga menyampaikan penyesalan atas tindakannya dan berharap Presiden RI bisa memberikan jalan keluar.
Kasus ini membuka kembali diskusi mengenai posisi hukum warga negara Indonesia yang memilih bergabung dengan militer asing, serta potensi konsekuensi hukum yang bisa diterapkan. Hingga kini, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai langkah lanjutan atas kasus Satria Kumbara.(*)