Diskopdag Catat 21 Koperasi di Pesisir Barat Tidak Aktif

TIDAK AKTIF : Pemkab Pesisir Barat melalui Diskopdag setempat mencatat sebanyak 21 Koperasi di Pesisir Barat sudah tidak aktif. Foto Dok--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menegaskan komitmennya untuk terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan koperasi di wilayah setempat.

Evaluasi itu penting sebagai bentuk pembinaan agar koperasi benar-benar dapat menjalankan fungsi sesuai tujuan awal, yakni menjadi wadah usaha bersama yang mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah.

Kabid Koperasi dan UKM, Della Septarina, S.H., mewakili Kepala Diskopdag Pesbar, Siswandi, S.Kom., M.H., menjelaskan bahwa berdasarkan data yang tercatat dalam Online Data Sistem (ODS), jumlah koperasi di Pesbar saat ini mencapai 215 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 194 koperasi masih aktif, sementara 21 koperasi dinyatakan tidak aktif.

“Koperasi yang tidak aktif ini memang tidak beroperasi lagi, tidak ada kegiatan, bahkan beberapa di antaranya sudah tidak memiliki pengurus yang aktif. Sesuai ketentuan, koperasi yang tidak aktif dalam jangka waktu tertentu dapat dinyatakan bubar,” kata Della, Kamis 21 Agustus 2025.

Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan perlunya keseriusan dalam mengelola koperasi. Pendirian koperasi tidak boleh dilakukan hanya untuk kepentingan sesaat atau formalitas administrasi. Koperasi semestinya berdiri atas dasar kebutuhan bersama dan keinginan anggota untuk membangun usaha yang berkelanjutan. Jika pendirian koperasi hanya sebatas kepentingan tertentu, besar kemungkinan koperasi tersebut tidak sehat.

“Dengan begitu koperasi bisa menjadi vakum, tidak aktif, hingga bubar. Karena itu, kami juga mewanti-wanti koperasi yang masih aktif agar tetap disiplin dan mematuhi aturan yang berlaku,” jelasnya.

Masih kata dia, koperasi merupakan salah satu pilar penting dalam sistem ekonomi kerakyatan. Di banyak daerah, koperasi terbukti mampu menjadi penggerak ekonomi sekaligus wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan secara kolektif. Keberadaan koperasi di Pesbar diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah, membuka lapangan kerja, serta memperkuat perekonomian lokal berbasis kemandirian masyarakat.

Namun, tantangan yang dihadapi koperasi tidak ringan. Selain masalah manajemen, banyak koperasi yang berdiri tanpa perencanaan matang sehingga tidak mampu bertahan lama. Sebagian koperasi juga menghadapi kendala modal, keterbatasan sumber daya manusia, hingga lemahnya kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital.

“Pembinaan ini penting agar koperasi tidak hanya sekadar ada dalam data, tetapi benar-benar berjalan dan bermanfaat. Kami berharap pengurus koperasi bisa meningkatkan kapasitas manajemen, transparansi keuangan, serta memaksimalkan potensi anggota untuk menjaga keberlanjutan koperasi,” pungkasnya.(yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan