Petani Sumringah, Harga Kopi Naik Lagi!

Biji kopi Robusta Lampung Barat yang berkualitas. -Foto Dok---

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO -  Kabar menggembirakan datang dari sentra penghasil kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat. Harga jual biji kopi kering (green bean) kembali menunjukkan tren positif. Dalam sepekan terakhir, harga mengalami lonjakan signifikan hingga menyentuh angka Rp63.000 per kilogram.

Kenaikan harga ini menjadi angin segar bagi para petani, terutama di kawasan Kecamatan Airhitam dan sekitarnya, yang tengah memasuki masa panen raya. Pasalnya, harga tersebut mendekati rekor harga tahun lalu yang sempat menembus Rp70.000 per kilogram.

Salah satu supplier kopi asal Airhitam, Rosikin, mengatakan bahwa harga Rp63.000 per kilogram berlaku untuk kualitas biji kopi kering dengan kadar air yang baik dan ukuran yang seragam. Menurutnya, tren kenaikan ini dipicu oleh permintaan pasar yang mulai menggeliat, baik dari dalam maupun luar daerah.

“Kualitas sangat berpengaruh terhadap harga. Saat ini pembeli lebih selektif, terutama dalam kadar air dan ukuran biji. Kalau kualitas bagus, harga bisa maksimal,” ujar Rosikin Jumat (22/8).

Ia juga mengaku optimistis bahwa harga kopi robusta masih berpeluang naik dalam waktu dekat. Dengan kondisi cuaca yang cukup mendukung dan hasil panen yang relatif stabil, peluang tembus Rp70.000 per kilogram dinilai sangat terbuka.

“Jika tren ini terus berlangsung dan permintaan tetap tinggi, tidak menutup kemungkinan harga akan menyaingi tahun lalu. Petani tentu berharap bisa panen raya dengan harga jual terbaik,” tambahnya.

Sementara itu, Supplier Kopi dari Kecamatan Belalau, Selamat Kenitu, turut mengonfirmasi adanya lonjakan harga dalam sepekan terakhir. Menurutnya, para petani kini mulai ramai menjual hasil panen mereka seiring naiknya harga di tingkat pengepul.

“Beberapa hari terakhir memang banyak petani yang buru-buru jual. Mereka tidak mau ambil risiko menunggu terlalu lama, khawatir harga turun tiba-tiba. Tapi untuk saat ini, justru semakin naik,” jelasnya.

Ia juga mencatat adanya peningkatan volume transaksi antara petani dan pengepul. Momen kenaikan ini dimanfaatkan betul oleh petani untuk mengoptimalkan pendapatan, sekaligus menutup kerugian di musim sebelumnya.

Sebagai informasi, kopi robusta asal Lampung Barat dikenal luas di pasar nasional dan internasional karena kualitas dan cita rasanya yang khas. Selain itu, sektor kopi juga menjadi salah satu tumpuan ekonomi masyarakat di daerah ini.

Dengan tren harga yang terus menguat, para petani kopi diharapkan dapat menjaga kualitas produksi, mulai dari proses panen, pengeringan, hingga penyimpanan, demi menjaga kepercayaan pasar. (rinto/lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan