Pantai Base-G, Keindahan Laut yang Menyimpan Sejarah di Jayapura

Pantai Base-G diambil dari nama homebase salah satu wisata bersejarah di Papua. -Foto ; Net.-
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Papua selama ini dikenal dengan bentang alam yang memukau, mulai dari pegunungan, hutan tropis, hingga lautan yang masih alami. Salah satu destinasi wisata bahari yang menjadi daya tarik utama di Kota Jayapura adalah Pantai Base-G. Keindahan pantai ini berpadu dengan nilai sejarah yang penting, menjadikannya tujuan wisata sekaligus saksi perjalanan masa lalu.
Pantai Base-G terletak di kawasan Jayapura Utara, hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Lokasinya yang cukup dekat membuat pantai ini mudah dijangkau oleh wisatawan, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jalan menuju pantai juga sudah beraspal mulus, sehingga akses perjalanan tidak menjadi kendala. Faktor inilah yang menjadikan Base-G selalu ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan dan musim liburan.
Nama resmi pantai ini sebenarnya adalah Tanjung Ria. Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Base-G. Nama tersebut berasal dari keberadaan pangkalan militer sekutu pada masa Perang Dunia II. Saat itu, kawasan ini dijadikan homebase ketujuh atau Base G, sesuai penamaan alfabet. Pangkalan ini berfungsi sebagai titik strategis bagi pasukan sekutu di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur untuk menghimpun kekuatan sebelum melakukan serangan ke Filipina yang masih dikuasai Jepang. Sejak saat itu, nama Base-G melekat dan lebih populer dibanding nama aslinya.
Kini, nuansa militer yang dulu mendominasi kawasan ini telah berganti dengan aktivitas wisata. Pantai Base-G menjadi salah satu ikon wisata bahari Jayapura. Hamparan pasir putih dengan kilau keemasan membentang luas di tepi laut. Banyak wisatawan memilih untuk berjalan santai, bermain pasir, atau sekadar menikmati hembusan angin laut sambil memandang Samudra Pasifik.
Keindahan pantai ini semakin lengkap dengan adanya bebatuan karang berukuran besar yang tersebar di beberapa titik. Karang tersebut tidak hanya memperindah lanskap, tetapi juga sering menjadi spot favorit untuk berfoto. Saat air laut surut, hamparan karang yang lebih kecil akan terlihat jelas, memperlihatkan ekosistem laut mini dengan berbagai biota yang bersembunyi di sela-selanya. Aktivitas menjelajahi area karang kerap menjadi pengalaman menyenangkan bagi wisatawan, meski tetap memerlukan kewaspadaan.
Keberadaan pohon-pohon ini menjadi tempat berteduh alami bagi pengunjung. Untuk menambah kenyamanan, pengelola juga menyediakan gazebo yang dapat disewa. Pohon ini sering dijadikan tempat lompatan ke air oleh pengunjung yang mencari sensasi berbeda, terutama saat air laut pasang.
Meski pantai ini langsung berbatasan dengan Samudra Pasifik, ombak yang sampai ke bibir pantai tidak terlalu besar. Hal ini karena adanya pemecah ombak yang dibangun sekitar satu kilometer dari tepi laut, sehingga perairan menjadi lebih aman.
Bagi pecinta fotografi, pantai ini menyajikan pemandangan eksotis dengan kombinasi warna hijau pepohonan, putih pasir, dan biru laut yang membentang. Keindahan semakin terasa saat matahari terbit. Banyak pengunjung memilih datang lebih pagi untuk menyaksikan momen matahari terbit. Selain pemandangan yang memukau, suasana pantai di pagi hari masih sepi sehingga memberikan kesan tenang dan privat.
Keberadaan Pantai Base-G membuktikan bahwa Papua memiliki potensi besar dalam pariwisata bahari. Tidak hanya menyuguhkan keindahan, tetapi juga menawarkan nilai sejarah yang menjadikannya berbeda dengan destinasi pantai lainnya. Dengan pengelolaan yang berkesinambungan, pantai ini dapat terus berkembang sebagai salah satu daya tarik unggulan di kawasan timur Indonesia.
Kehadiran wisatawan tentu berdampak positif, tidak hanya bagi sektor pariwisata, tetapi juga terhadap perekonomian masyarakat sekitar yang banyak bergantung pada usaha kuliner, transportasi, hingga penyedia jasa wisata.(*/yayan)