Asal Usul Emas Terkuak: Bukan dari Bumi, Tapi dari Ledakan Magnetar di Alam Semesta

Foto: Ilustrasi Pencucian Perhiasan.CNBC Indonesia--
Radarlambar.bacakoran.co -Penelitian terbaru yang melibatkan data dari teleskop milik NASA dan ESA berhasil mengungkap asal usul elemen berat seperti emas yang selama ini menjadi teka-teki besar dalam ilmu astronomi.
Emas, ternyata, bukan terbentuk di Bumi ataupun di matahari, melainkan berasal dari fenomena kosmik luar biasa: suar magnetar raksasa.
Penelitian yang dipimpin Anirudh Patel dari Columbia University bersama Eric Burns dari Louisiana State University menunjukkan bahwa sekitar 10 persen elemen berat, termasuk emas, terbentuk dari ledakan suar bintang neutron yang memiliki medan magnet sangat kuat, atau dikenal sebagai magnetar.
Magnetar terbentuk dari inti bintang besar yang meledak. Karena tingkat kepadatannya yang ekstrem, satu sendok material dari magnetar bisa memiliki berat miliaran ton di Bumi. Saat kerak bintang ini pecah akibat tekanan internal, terjadi apa yang disebut sebagai "gempa bintang", melepaskan radiasi energi tinggi yang sangat kuat hingga berdampak pada atmosfer Bumi.
Melalui pengamatan terhadap data sinar gamma dari suar magnetar yang terjadi pada Desember 2004, para ilmuwan menemukan sinyal yang sesuai dengan teori penciptaan elemen berat.
Model ini memperlihatkan bagaimana neutron dalam jumlah besar menyusup ke dalam inti atom, mempercepat peluruhan radioaktif dan menciptakan elemen-elemen baru yang lebih berat, seperti emas dan uranium.
Fenomena benturan dua bintang neutron yang sempat diamati pada 2017 memang menghasilkan elemen berat, namun para ilmuwan meyakini bahwa itu bukan satu-satunya proses.
Penemuan baru ini justru menunjukkan bahwa bahkan sebelum peristiwa benturan semacam itu terjadi, suar magnetar sudah lebih dulu membentuk emas dan menyebarkannya ke seluruh penjuru alam semesta.
Dengan bukti-bukti dari berbagai misi luar angkasa termasuk RHESSI dan satelit Wind, penelitian ini memberikan pemahaman baru bahwa elemen berharga yang kita kenal di Bumi sejatinya adalah warisan ledakan kosmik purba—jejak dari gemuruh semesta jauh sebelum manusia mengenal logam mulia.(*)