DKPP Pesbar Usulkan Penambahan Alsintan ke Pemerintah Pusat

Kabupaten Pesbar hingga kini masih kekurangan Alsintan DKPP setempat kembali mengusulkan kebutuhan Alsintan ke Pemerintah Pusat. Foto dok--
PESISIR TENGAH - Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kembali mengusulkan penambahan alat dan mesin pertanian (alsintan) ke pemerintah pusat. Usulan itu disampaikan melalui Kementerian Pertanian guna memperkuat sarana penunjang produksi pertanian yang dinilai masih terbatas di sejumlah wilayah kecamatan.
Kabid Prasarana Sarana dan Penyuluhan, Ade Kurniawan, S.P., mendampingi Kepala DKPP, Unzir, S.P., menjelaskan kebutuhan alsintan menjadi salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian. Ketersediaan peralatan modern akan mampu membantu petani lebih efisien mulai dari tahap pengolahan lahan hingga proses panen.
“Di Pesbar sudah ada sejumlah alsintan yang sudah direalisasikan pemerintah ke kelompok tani, bahkan saat ini alsintan itu juga telah dikelola oleh brigade alsintan,” katanya.
Dijelaskannya, kini Kabupaten Pesbar memiliki satu brigade alsintan yang menangani seluruh unit bantuan yang diterima dari pemerintah pusat. Brigade tersebut bertugas memastikan alsintan dapat digunakan secara efektif, terjadwal, dan sesuai kebutuhan petani di lapangan. Dengan sistem ini, petani bisa meminjam dan menggunakan alsintan melalui kelompok tani tanpa harus memiliki sendiri peralatan tersebut.
Meski telah ada pengelolaan, kata Ade, kebutuhan alsintan di Pesbar masih jauh dari cukup. Pada tahun 2025, pemerintah pusat juga memang telah merealisaisan kembali tambahan dua unit combine harvester untuk Pesbar. Namun, jumlah itu belum bisa mengimbangi luas lahan sawah dan kebutuhan petani yang semakin meningkat. Tambahan dua unit combine harvester tentu sangat membantu. Tetapi kebutuhan di lapangan tidak hanya itu.
“Kita masih sangat membutuhkan alsintan pengolahan lahan seperti traktor roda empat maupun roda dua, pompa air, hingga alat pascapanen. Itu penting, terutama untuk tanaman padi yang merupakan komoditas utama masyarakat Pesbar,” jelasnya.
Masih kata dia, efisiensi tenaga kerja menjadi alasan utama pengajuan usulan tambahan alsintan. Selama ini, sebagian besar petani di Pesbar masih mengandalkan tenaga manusia dalam pengolahan lahan maupun panen. Kondisi tersebut tidak jarang menyebabkan keterlambatan proses tanam hingga panen. Dengan adanya alsintan, proses tanam dan panen bisa lebih cepat dan hasil panen lebih terjaga.
“Kalau masih bergantung pada tenaga manusia, risiko kerugian akibat keterlambatan panen cukup besar. Apalagi saat musim padi serentak, jumlah tenaga kerja terbatas dan biaya sewa tenaga kerja juga semakin mahal,” tandasnya. (yayan/*)