Mantan Pemecat Prabowo, Djamari Pimpin Keamanan Nasional

Menko Polkam Djamari Chaniago pernah menjadi Sekretaris DKP. Foto Sekpres--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Nama Jenderal (Purn) Djamari Chaniago kembali mencuat ke permukaan usai dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam reshuffle Kabinet Merah Putih, Rabu (17/9). Sosok ini bukan asing dalam dunia militer. Ia pernah menjadi Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memutuskan pemberhentian Prabowo Subianto dari ABRI pada tahun 1998.

Saat menjabat di DKP, Djamari bekerja bersama sejumlah jenderal senior dalam penyelidikan atas keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis pada era 1997-1998. Putusan saat itu mengakhiri karier militer Prabowo, yang kini justru menjadi Presiden Republik Indonesia dan melantik kembali Djamari untuk menduduki jabatan strategis dalam kabinetnya.

Djamari adalah lulusan Akademi Militer (Akabri) tahun 1971, tiga tahun lebih awal dari Prabowo yang lulus pada 1974. Ia berasal dari satuan Infanteri Kostrad dan menutup karier militernya dengan pangkat Letnan Jenderal. Rekam jejaknya mencakup posisi penting seperti Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad, hingga Wakil Kepala Staf TNI AD, dan terakhir menjabat Kepala Staf Umum TNI.

Pelantikan Djamari menggantikan Budi Gunawan yang sebelumnya dicopot dari jabatan Menko Polhukam. Kursi tersebut sempat diisi secara sementara oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

Reshuffle ini juga membawa sejumlah nama baru dalam lingkaran istana. Erick Thohir kini menjadi Menpora, Afriansyah Noor kembali sebagai Wamenaker, dan politikus PKB Farida Faricha mengisi posisi Wakil Menteri Koperasi. Rohmat Marzuki dari Partai Gerindra ditunjuk sebagai Wakil Menteri Kehutanan, sedangkan Ahmad Dofiri dipercaya sebagai Penasehat Khusus Presiden di bidang Kamtibmas dan reformasi kepolisian.

Beberapa jabatan lainnya yang diumumkan di hari yang sama meliputi pengangkatan Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Mohamad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan, serta Nanik Sudaryati Deyang dan Soni Sanjaya sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional. Sementara itu, Sarah Sadiqa diangkat sebagai Kepala LKPP.

Kembalinya Djamari ke panggung pemerintahan menunjukkan dinamika politik dan militer yang kompleks di Indonesia, terutama dalam hubungan personal dan profesional antara tokoh-tokoh yang pernah berseberangan di masa lalu. (*/rinto)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan