Ribuan Warga Inggris Tolak Kunjungan Trump ke Windsor

Ribuan Warga Inggris Tolak Kunjungan Trump ke Windsor--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO-Kunjungan kenegaraan kedua Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Inggris memunculkan dua wajah berbeda. Di balik sambutan megah dari Kerajaan Inggris, ribuan warga justru turun ke jalan menolak kehadiran Trump.

 

Setibanya di London pada Selasa malam, Trump bersama Ibu Negara Melania langsung dijamu dengan parade militer, arak-arakan kereta kuda, hingga jamuan mewah oleh Raja Charles III di Kastil Windsor. Kunjungan ini disebut bersejarah karena untuk pertama kalinya seorang presiden AS mendapat dua kali undangan resmi kunjungan kenegaraan.

 

Namun, di luar istana, situasi jauh dari kemewahan. Sejumlah kelompok masyarakat menggelar unjuk rasa di Windsor dan pusat kota London. Spanduk “Trump Out” hingga aksi kontroversial yang menampilkan wajah Trump bersama Jeffrey Epstein mewarnai protes tersebut. Polisi bahkan melakukan beberapa penangkapan karena dugaan pelanggaran ketertiban.

 

Wali Kota London Sadiq Khan ikut melontarkan kritik keras. Ia menilai Trump mendorong politik sayap kanan yang memecah belah serta menargetkan kelompok minoritas dengan cara otoriter. Menurutnya, hubungan spesial Inggris-AS tidak berarti harus diam terhadap kebijakan yang merugikan.

 

Meski mayoritas massa menolak, sebagian kecil warga tetap menyuarakan dukungan. Ada yang datang membawa atribut “Make America Great Again” hingga berharap Trump bisa berperan menghentikan perang di Ukraina dan Palestina.

 

Di balik pro-kontra, Kerajaan Inggris tetap menggelar jamuan terbesar yang pernah dihadirkan bagi seorang pemimpin asing. Lebih dari 1.500 pasukan dikerahkan untuk menyambut Trump, dengan agenda pembicaraan bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer terkait isu-isu sensitif, termasuk dukungan terhadap Ukraina dan Palestina di forum PBB.

 

Kontras antara kemegahan istana dan gelombang protes di jalanan menandai bagaimana kunjungan Trump kali ini bukan hanya soal hubungan diplomatik, tetapi juga menjadi panggung tarik-menarik opini publik internasional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan