Drone J-6 Tanpa Awak Tiongkok Debut di Changchun Air Show

Drone J-6 Tanpa Awak Tiongkok Debut di Changchun Air Show--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO-Ajang Changchun Air Show di Tiongkok menghadirkan kejutan dengan tampilnya versi tanpa awak jet tempur J-6. Pesawat era Perang Dingin berbasis MiG-19 Soviet itu dimodifikasi menjadi drone, menandai pemanfaatan baru bagi armada lama yang sebelumnya sudah dipensiunkan.
Modifikasi dilakukan dengan menghapus sistem senjata, kursi lontar, serta tangki eksternal, lalu menggantinya dengan autopilot, sistem navigasi kontur tanah, dan tiang sayap tambahan. Versi tanpa pilot ini sebenarnya telah melakukan uji terbang sejak 1995 dan digunakan sebagai target latihan maupun simulasi ancaman.
Drone J-6 kini berfungsi ganda, baik sebagai sasaran uji coba senjata maupun sebagai pesawat serang dalam latihan militer. Kehadiran platform ini mendukung pelatihan pilot tempur serta unit artileri antipesawat dan sistem rudal darat-ke-udara. Dengan stok besar J-6 yang masih bisa diterbangkan, Tiongkok menjadikannya opsi murah sekaligus efektif untuk membebani pertahanan lawan.
Langkah ini menunjukkan strategi berlapis Beijing: mengombinasikan UAV canggih seperti GJ-11 dan WZ-8 dengan jet lama yang dikonversi menjadi drone. Pendekatan ini mirip dengan Amerika Serikat yang mengoperasikan QF-16 dan QF-4 untuk latihan, namun skala program Tiongkok dinilai berpotensi lebih luas.
Kemunculan J-6 tanpa awak memicu spekulasi baru. Para analis menilai Tiongkok mungkin tengah menyiapkan taktik serangan kawanan drone berbiaya rendah untuk melemahkan pertahanan udara musuh dalam konflik skala besar. Meski detail skala program belum terungkap, kemunculan publiknya menjadi sinyal jelas arah pengembangan strategi udara negeri itu. (*)