32 Siswa Madrasah dan 1 SMP Berhasil Lolos ke OMI Tingkat Provinsi
--
BALIKBUKIT – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dunia pendidikan madrasah di Kabupaten Lampung Barat. Sebanyak 33 siswa yang terdiri dari 32 siswa madrasah dan satu siswa SMP dinyatakan lolos ke Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Provinsi Lampung 2025 setelah melalui seleksi ketat di tingkat kabupaten yang digelar pada 9–11 September di MTsN 1 Lampung Barat.
Ajang ini diikuti oleh 374 peserta dari madrasah se-Lampung Barat dengan jenjang MI, MTs, hingga MA. Dari jumlah itu, 27 siswa terpilih mewakili Lampung Barat ke ajang tingkat provinsi yang akan berlangsung pada 2–3 Oktober 2025, sebelum melaju ke tingkat nasional di Jakarta, 2–3 November 2025.
Mereka tersebar di berbagai cabang lomba, mulai dari Matematika, IPA, IPS, Geografi, Fisika, Biologi, Ekonomi, hingga Kimia. Beberapa nama yang lolos di antaranya Agung Aryadinata (MAS Yamsu), Salwa Jauza Alifah (MAN 1 Lambar), Flora Desica Sari (MAN 1 Lambar), hingga Fanny Zakiyah (MAN 1 Lambar) di tingkat MA. Dari MTs, ada Reval Anugerah (MTsN 1 Lambar), Novrianda Pratama (MTsS Nurul Iman), hingga Annisa Putri (MTsN 1 Lambar). Sedangkan di tingkat MI, muncul bakat muda seperti Muhammad Sami Wijaya (MIN 3 Lambar), Adzkiya Raisya Ramadhani (MIN 1 Lambar), dan Ahmad Nataizal Fikri (MIS Nurul Iman).
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Lampung Barat, Mukip Zaman, S.Pd., M.M, menyebut capaian ini membuktikan bahwa madrasah di Lampung Barat tidak kalah bersaing di bidang sains dan riset.
“Alhamdulillah, dari ratusan peserta yang ikut seleksi, ada 32 siswa madrasah kita dan satu siswa SMP yang lolos ke tingkat provinsi. Ini menjadi kebanggaan bersama dan menunjukkan kualitas pendidikan madrasah yang semakin baik,” ungkap Mukip, Jumat (19/9/2025).
Mukip menegaskan, OMI bukan sekadar ajang akademik, melainkan juga wadah pembentukan karakter. “Para siswa tidak hanya berkompetisi dalam sains, tetapi juga membawa nilai-nilai keislaman dan kejujuran. Inilah ciri khas OMI,” tambahnya.
Kemenag Lampung Barat akan menyiapkan pembinaan khusus bagi para finalis. Strategi ini mencakup pemantapan materi akademik, pelatihan riset, serta penguatan mental dan spiritual agar peserta siap bersaing di tingkat provinsi.
“Target kita bukan hanya sekadar lolos, tetapi mampu meraih medali. Kami ingin madrasah Lampung Barat semakin harum namanya, bahkan di tingkat nasional,” jelas Mukip.
OMI merupakan ajang nasional yang lahir dari penggabungan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES). Tahun ini, OMI mengangkat semangat integrasi ilmu pengetahuan, riset, teknologi, dan nilai-nilai keislaman.
“Dengan OMI, kami ingin melahirkan generasi muda yang unggul, berkarakter, dan siap bersaing di era global, namun tetap berakar pada budaya dan agama. Lampung Barat harus menjadi bagian dari itu,” pungkas Mukip. (edi/lusiana)