Bersumber Dana Kelurahan 2025, Tugusari Sukses Realisasikan Pembangunan Jalan Lingkungan
SALAH satu kegiatan fisik dana kekurahn Tugusari Kecamatan Sumberjaya. Foto dok--
SUMBERJAYA – Upaya Pemerintah Kelurahan Tugusari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat dalam meningkatkan kualitas infrastruktur lingkungan patut diapresiasi. Melalui pemanfaatan Dana Kelurahan tahun anggaran 2025, kelurahan ini berhasil merealisasikan pembangunan akses jalan lingkungan di empat titik strategis, yang kini telah dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal.
Program pembangunan ini dilaksanakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) setempat sebagai pelaksana teknis di lapangan. Menurut Amggota Pokmas Fitriana, mendamlingi Ketia Pokms Idi Supridi, kegiatan pembangunan fisik jalan dilakukan dalam dua tahap, menyesuaikan dengan kemampuan anggaran dan perencanaan teknis yang telah disepakati bersama.
Fitriana menjelaskan bahwa tahap pertama pembangunan dilakukan di lingkungan Margalaksana 1 dan Margalaksana 2, sementara tahap kedua menyasar wilayah Margawowitan 1 dan Margawangi 2. Setiap titik pembangunan mengacu pada spesifikasi dan volume material yang telah direncanakan, dengan total penggunaan material mencapai 26 kubik.
“Pekerjaan ini benar-benar kami lakukan sesuai dengan petunjuk teknis dan spesifikasi kegiatan. Prosesnya melibatkan partisipasi aktif warga sekitar yang tergabung dalam Pokmas. Saat ini, seluruh jalan yang dibangun sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk aktivitas sehari-hari,” ujar Fitriana.
Namun, demi menjaga kualitas hasil pembangunan, akses jalan sempat ditutup sementara selama satu minggu untuk kendaraan roda dua. Setelah masa pemadatan dan pengeringan selesai, jalan baru mulai bisa dilalui kendaraan roda empat pada pekan kedua pascapembangunan.
Terpisah, Lurah Tugusari Enna Juwita, S.P., menyampaikan apresiasi atas kinerja Pokmas yang dinilainya telah bekerja maksimal dan profesional dalam menjalankan kegiatan fisik pembangunan jalan lingkungan.
“Saya sangat mengapresiasi semangat Pokmas yang telah melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan ketentuan dan arahan yang telah ditetapkan. Prosesnya transparan, partisipatif, dan hasilnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” tutur Enna.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh warga Tugusari, khususnya masyarakat pengguna jalan, untuk menjaga dan merawat hasil pembangunan ini melalui kegiatan gotong royong secara berkala. Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari hasil fisik, tetapi juga dari keberlanjutan dan pemeliharaan infrastruktur oleh masyarakat itu sendiri.
“Pembangunan tidak berhenti setelah jalan selesai dibangun. Justru tantangan berikutnya adalah bagaimana kita merawatnya agar bertahan lama dan tetap bisa digunakan dengan nyaman. Gotong royong adalah kunci utamanya,” tambahnya.
Dengan terbukanya akses jalan baru ini, masyarakat di lingkungan Margalaksana, Margawangi, dan Margawowitan kini bisa menjalankan aktivitas harian dengan lebih mudah. Jalan lingkungan yang sebelumnya sulit dilalui, terutama saat musim hujan, kini telah berubah menjadi jalur yang layak untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Peningkatan infrastruktur jalan juga diprediksi akan berdampak langsung pada peningkatan mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi mikro di tingkat RT dan RW, terutama dalam distribusi hasil pertanian dan UMKM lokal.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa dengan perencanaan yang matang, penggunaan Dana Kelurahan bisa diarahkan untuk pembangunan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, sekaligus mendorong partisipasi warga dalam pembangunan berbasis kebutuhan lokal. (rinto/nopri)