Pastikan Berjalan Lancar, Disdikbud Pesbar Intensif Monitoring ANBK

MONITORING : Disdikbud Pesisir Barat melakukan monitoring pelaksanaan ANBK. Foto dok--

PESISIR TENGAH - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menaruh perhatian serius terhadap pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2025. Pada Selasa, 23 September 2025, tim Disdikbud turun langsung ke lapangan melakukan monitoring di sejumlah sekolah dasar (SD) baik negeri maupun swasta. 

Plt. Kepala Disdikbud Pesbar, Marnentinus, S.IP., melalui Plt. Kabid Pendidikan Dasar, PAUD, dan PNFI, Hadianca, S.E., mengatakan bahwa monitoring ini dilakukan secara intensif untuk memastikan setiap sekolah dapat melaksanakan asesmen sesuai prosedur. Ia menyebut, kegiatan monitoring merupakan langkah penting agar pelaksanaan ANBK benar-benar terkontrol dan dapat dievaluasi sejak dini.

“Dari hasil monitoring di hari kedua ini, semua sekolah jenjang SD yang mengikuti ANBK berjalan lancar dan tidak ada kendala, baik terkait dengan kelistrikan maupun jaringan internet,” katanya.

Menurutnya, monitoring tidak hanya berfokus pada pelaksanaan ANBK jenjang SD, melainkan juga SMP yang saat ini masih berlangsung di Pesbar. Tercatat, sebanyak 127 sekolah dasar negeri maupun swasta mengikuti asesmen, sedangkan lima sekolah lainnya belum bisa bergabung karena kendala tertentu. Untuk jenjang SMP, terdapat 39 sekolah yang ikut serta.

“Kegiatan monitoring Disdikbud di sekolah-sekolah bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam mendukung suksesnya program nasional ini,” jelasnya.

Saat turun ke lapangan, kata dia, tim tidak hanya meninjau ruang asesmen, tetapi juga melakukan komunikasi dengan kepala sekolah serta guru pendamping untuk memastikan semua proses berjalan sesuai arahan pusat. Ia juga mengimbau agar pihak sekolah dapat segera berkoordinasi dengan Disdikbud jika menemukan kendala dalam pelaksanaan ANBK. Dengan begitu, setiap masalah bisa cepat ditindaklanjuti dan tidak mengganggu jalannya asesmen.

“Monitoring ini juga berfungsi untuk memetakan kesiapan sarana dan prasarana sekolah. Dari hasil pengamatan, sebagian besar sekolah sudah cukup siap, meski masih ada beberapa yang harus menggunakan sistem semi-online akibat keterbatasan listrik dan jaringan internet,” ujarnya.

Sebagai bentuk antisipasi, Disdikbud Pesbar sejak jauh hari sudah menyiapkan langkah pendukung agar pelaksanaan ANBK tidak terganggu faktor eksternal. Salah satunya dengan mengirimkan surat resmi kepada PLN Cabang Krui, Liwa, dan Kota Agung untuk menjamin kestabilan pasokan listrik selama asesmen berlangsung.

“Surat itu kami layangkan agar selama pelaksanaan ANBK tidak ada pemadaman listrik. PLN diminta menjaga kestabilan arus sehingga kegiatan asesmen berjalan tanpa hambatan,” jelasnya.

Selain itu, seluruh sekolah diwajibkan melakukan simulasi sebelum hari pelaksanaan. Simulasi ini dipandang penting sebagai ajang latihan, baik untuk siswa maupun operator sekolah, sehingga mereka tidak canggung menghadapi asesmen berbasis komputer. Monitoring yang dilakukan Disdikbud bukan hanya untuk memastikan aspek teknis berjalan baik, tetapi juga untuk mengawal tujuan utama dari ANBK.

“Asesmen ini dirancang pemerintah pusat untuk memetakan mutu pendidikan di setiap sekolah, yang hasilnya akan menjadi dasar evaluasi perbaikan kualitas pembelajaran di masa mendatang,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan