Pembangunan RSUD KH. M. Thohir Dikebut

Pembangunan RSUD KH M Thohir hingga kini masih terus di kebut. Foto dok--

PESISIR TENGAH - Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH. Muhammad Thohir di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus dikebut. Proyek strategis itu merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang didorong pemerintah pusat.

Sejak dimulai, progres pengerjaan terus dipantau secara ketat, termasuk oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Republik Indonesia yang pada Selasa, 23 September 2025, turun langsung melakukan monitoring di lokasi pembangunan rumah sakit di Kelurahan Pasar Kota Krui, Kecamatan Pesisir Tengah.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pesbar, Septono, S.KM., M.M., mengatakan bahwa hingga saat ini pembangunan RSUD KH. M. Thohir telah berjalan sesuai jadwal meski dihadapkan pada sejumlah tantangan teknis. Berdasarkan hasil monitoring BPKP, capaian pembangunan pada 23 September 2025 tercatat sudah menyentuh angka 31,1 persen.

“Pihak PT. PP (Persero) Tbk selaku pelaksana proyek menyatakan akan terus melakukan percepatan agar target pembangunan bisa tercapai tepat waktu. Komitmen percepatan ini sudah menjadi perhatian bersama karena rumah sakit ini sangat dinantikan masyarakat,” kata Septono.

Menurut Septono, kendala utama yang dihadapi kontraktor sejauh ini berkaitan dengan akses logistik dan distribusi material. Jalur menuju lokasi proyek masih membutuhkan penataan, ditambah faktor cuaca yang kerap tidak mendukung proses pengerjaan. Namun, pihak pelaksana proyek memastikan hambatan tersebut tidak akan mengganggu target penyelesaian.

“Pihak rekanan sudah menargetkan penyelesaian pembangunan 100 persen pada 31 Desember 2025. Target itu harus dikejar karena memang ada harapan besar dari masyarakat dan pemerintah daerah agar rumah sakit ini segera beroperasi,” jelasnya.

Dijelaskannya, Pemkab Pesbar turut memikul tanggungjawab dalam memperlancar jalannya pembangunan. Salah satunya terkait pembebasan lahan untuk akses jalan menuju rumah sakit yang hingga kini terus diupayakan agar tidak menimbulkan hambatan baru di lapangan.

“Untuk pembangunan badan jalan, hal itu sudah menjadi tanggung jawab Pemprov Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Karena itu, koordinasi lintas pemerintah harus berjalan baik agar pembangunan rumah sakit ini tidak tersendat,” jelasnya.

Dikatakannya, selain infrastruktur fisik, aspek sumber daya manusia (SDM) kesehatan juga mendapat perhatian serius dari Pemkab Pesbar. Menurutnya, ketersediaan dokter umum di wilayah tersebut sudah relatif mencukupi, namun kebutuhan akan dokter spesialis masih menjadi pekerjaan rumah besar. Dinas Kesehatan terus berupaya memenuhi kebutuhan tenaga medis spesialis. Salah satu langkah yang sudah ditempuh adalah menjalin kerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.

“Dengan adanya MoU ini, diharapkan kebutuhan dokter spesialis di Pesbar dapat terpenuhi secara bertahap,” ungkapnya.

Ditambahkannya, keberadaan RSUD KH. M. Thohir nantinya tidak hanya menjadi fasilitas kesehatan tingkat lanjut, tetapi juga simbol kemajuan sektor pelayanan publik di Kabupaten Pesbar. Dengan fasilitas memadai serta dukungan tenaga medis profesional, masyarakat diharapkan tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke luar daerah untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih lengkap.

“Rumah sakit ini akan menjadi pusat rujukan utama di wilayah pesbar. Masyarakat tentu berharap pelayanan kesehatan yang diberikan lebih cepat, lebih dekat, dan berkualitas,” tandasnya.(yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan