Ancaman Harimau di Lemong, Warga Diimbau Waspada
HARIMAU ; Pemkab Imbau masyarakat waspada serangan hewan buas terutama di wilayah perbatasan dengan kawasan TNBBS.Foto Dok --
LEMONG – Kekhawatiran akan keberadaan satwa liar kian meningkat di wilayah Pekon Suka Mulya, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), menyusul adanya laporan serangan harimau terhadap hewan ternak milik warga.
Pj. Sekda Pesbar, Tedi Zadmiko, SKM., mengingatkan masyarakat, khususnya yang memiliki aktivitas di kawasan perkebunan dan hutan sekitar Pekon Suka Mulya, agar tidak mengabaikan potensi ancaman dari satwa liar, terutama harimau Sumatra.
”Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena serangan harimau bisa terjadi sewaktu-waktu. Lebih baik menyelesaikan aktivitas di kebun sebelum sore dan tidak beraktivitas seorang diri,” kata dia.
Dijelaskannya, dalam upaya mitigasi, tim gabungan telah melakukan pemasangan kamera pemantau di sejumlah titik strategis yang diduga menjadi lintasan harimau. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui pergerakan dan posisi satwa liar tersebut agar dapat diantisipasi lebih dini.
”Serangan harimau terhadap hewan ternak memang dilaporkan masih terjadi di dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Namun demikian, kondisi tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama para petani dan pekebun yang bergantung pada aktivitas di sekitar kawasan hutan,” jelasnya.
Menurutnya, dua ekor kambing warga hilang diduga dimangsa oleh binatang buas, hanya ditemukan dua potong kaki kambing berada tidak jauh dari kandang kambing yanga dinyatakan hilang.
”Meski secara teknis kejadian masih di dalam kawasan hutan, kita sebagai masyarakat tetap harus siaga dan tidak menganggap enteng situasi ini. Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas,” ujarnya.
Ditambahkannya, langkah cepat juga ditunjukkan oleh Pemkab Pesbar yang melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian bersama jajaran kepolisian dan TNI. Tedi Zadmiko memimpin langsung kunjungan tersebut, dengan tujuan mengumpulkan informasi di lapangan serta menenangkan masyarakat yang mulai resah.
”Koordinasi lintas sektor sangat penting. Kita juga akan melakukan pendekatan ke masyarakat agar tidak mengambil langkah sendiri-sendiri, seperti upaya penangkapan atau pembunuhan satwa liar yang bisa berdampak hukum,” pungkasnya. (yogi/*)