Proyek Giant Sea Wall Rp 1.300 Triliun : Pemerintah Ajak Investor Swasta dan Asing Ambil Bagian

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto ig--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Pemerintah Indonesia tengah mendorong pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura), sebagai respons terhadap ancaman serius yang dihadapi kawasan tersebut, seperti penurunan muka tanah dan banjir rob. Proyek strategis ini mencakup wilayah lima provinsi dan dinilai krusial untuk melindungi jutaan penduduk serta kawasan industri dan ekonomi penting di sepanjang jalur Pantura.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa megaproyek ini mustahil dibiayai hanya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), mengingat besarnya nilai investasi yang dibutuhkan. Dengan total biaya diperkirakan mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun, proyek ini diproyeksikan akan memakan waktu pengerjaan selama 15 hingga 20 tahun.
Untuk mendukung pendanaan, pemerintah mengajak partisipasi investor swasta dan mitra asing agar terlibat dalam pendanaan dan pengelolaan proyek tersebut. Pemerintah juga aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri untuk menjajaki skema investasi yang kredibel dan berkelanjutan.
Sebagai langkah awal konkret, Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan keseriusannya dalam menggarap proyek ini, bahkan menyebutnya dalam pidatonya di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pidato tersebut, Presiden menyoroti dampak perubahan iklim global yang mengakibatkan naiknya permukaan laut setiap tahun, sehingga proyek Giant Sea Wall sepanjang 480 kilometer ini dianggap sebagai kebutuhan mendesak dan tak bisa ditunda.
Pemerintah juga sedang menyiapkan pembentukan badan otorita yang akan secara khusus menangani perencanaan dan pelaksanaan proyek Giant Sea Wall. Dengan struktur kelembagaan yang fokus, proyek ini diharapkan dapat berjalan efektif dan menarik minat investor lebih luas lagi.
Pembangunan tanggul laut ini tidak hanya dianggap sebagai upaya perlindungan wilayah, tetapi juga sebagai peluang ekonomi baru yang menjanjikan dalam jangka panjang. (*/rinto)