PULAU KEMARO, Jejak Legenda Cinta dan Warisan Budaya Tionghoa di Palembang

Pulau Kemaro wisata sejarah dan budaya Tiongkok di sungai Musi Palembang. Foto Net.--

Klenteng ini tidak hanya digunakan untuk beribadah, tetapi juga menjadi saksi tradisi turun-temurun. Ornamen khas Tiongkok dengan detail menarik menjadikannya objek dokumentasi yang populer di kalangan wisatawan.

 

Makam Siti Fatimah dan Tan Bun Ann

Kisah cinta yang berakhir tragis membuat makam ini sarat nilai historis dan romantis. Pengunjung biasanya datang untuk mendengar langsung cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun.

Pohon Cinta

Tempat ini dipercaya membawa keberkahan bagi pasangan yang berfoto di dekatnya. Tidak jarang, wisatawan menjadikan pohon ini sebagai latar foto romantis bersama orang terkasih.

 

Festival Cap Go Meh

Inilah momen ketika Pulau Kemaro benar-benar hidup. Atraksi barongsai, tarian naga, serta festival kuliner khas Tionghoa menjadikan suasana penuh warna dan semarak.

Pulau Kemaro bukan sekadar daratan kecil di tengah Sungai Musi. Ia adalah simbol pertemuan dua budaya besar: Sriwijaya dan Tiongkok, yang berpadu melalui kisah cinta, legenda, serta tradisi yang terus dilestarikan. Keberadaan pagoda megah, klenteng bersejarah, serta festival tahunan menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata budaya yang tak tergantikan di Sumatra Selatan.

Bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, Pulau Kemaro menghadirkan pengalaman unik yang memadukan keindahan alam, nilai historis, hingga kekayaan spiritual. Setiap sudutnya mengisahkan jejak masa lalu yang tetap hidup di tengah arus modernitas Palembang. Pulau ini seakan menjadi ruang di mana cinta, budaya, dan tradisi bertemu, menjadikannya destinasi wisata yang selalu layak dikunjungi.(yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan