Tak Cuma Kritik Pemerintah, China Larang Konten Pesimis di Media Sosial

Ilustrasi. Otoritas China yang dikenal agresif dengan penyensoran kini menyasar target baru, yakni konten-konten bernada pesimis di media sosial. iStockphoto--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Otoritas China kembali memperluas cakupan penyensoran internet dengan menargetkan konten bernuansa pesimis di media sosial. Kampanye nasional selama dua bulan itu diumumkan oleh Administrasi Siber China pada Senin (22/9), dengan sasaran postingan, siaran langsung, hingga video pendek yang dianggap menyebarkan nihilisme dan rasa putus asa.

Langkah ini menambah daftar panjang kebijakan sensor di Negeri Tirai Bambu, yang sebelumnya kerap difokuskan pada kritik politik, isu sensitif sejarah, maupun komentar negatif terhadap kepemimpinan Partai Komunis.

Konten yang Jadi Target

Menurut regulator, konten yang akan dihapus meliputi narasi yang menafsirkan fenomena sosial secara salah, membesar-besarkan kasus negatif, atau mendorong perasaan putus asa. Kampanye juga menargetkan unggahan yang menjual kecemasan dengan memanfaatkan isu pekerjaan, pendidikan, hingga kehidupan pribadi.

Sejumlah blogger yang mendokumentasikan gaya hidup lying flat—tren hidup sederhana yang populer sejak 2021—mengaku video mereka dihapus dan akun mereka diblokir. Beberapa platform besar, termasuk Weibo, Kuaishou, dan Xiaohongshu, juga telah dikenai sanksi karena gagal memoderasi konten yang dianggap merugikan.

Konteks Ekonomi dan Sosial

Kebijakan baru ini muncul di tengah tekanan ekonomi yang signifikan di China. Krisis sektor properti, lemahnya konsumsi, serta meningkatnya pengangguran pemuda—yang mencapai 18,9 persen pada Agustus—telah memicu pesimisme publik.

Pemerintah China menilai pembatasan konten bernuansa negatif sebagai cara menjaga stabilitas sosial dan mendukung target pertumbuhan ekonomi 5 persen. Regulator juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan unggahan yang dianggap memicu sentimen negatif atau permusuhan daring.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan