Penanganan Belum Optimal, Jalan Seranggas Putus Total

PUTUS TOTAL_ Jalan amblas di Tanjakan Wayrobok Lingkungan Seranggas Kelurahan Pasar Liwa Kecamatan Balik Bukit putus total dan sudah tidak dapat diakses oleh sepeda motor maupun pejalan kaki. --
BALIBUKIT – Kondisi jalan di Tanjakan Wayrobok, Lingkungan Seranggas, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat kini semakin memprihatinkan. Setelah sempat bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki berkat penanganan darurat, amblas kembali terjadi dengan kedalaman mencapai belasan meter, membuat akses tersebut akhirnya putus total.
Pantauan di lokasi, pergerakan tanah di lokasi masih terus berlangsung. Jalur yang menjadi salah satu akses utama masyarakat Balik Bukit menuju Sukau kini tak lagi dapat dilintasi.
“Awalnya motor masih bisa lewat setelah dibuatkan jalan darurat, tapi sekarang sudah benar-benar putus. Amblasnya makin dalam dan berbahaya,” ujar Dedi, salah seorang warga Seranggas, Selasa (1/10/2025).
Dia menambahkan, warga kini terpaksa memutar jauh menggunakan jalur alternatif. Aktivitas masyarakat, terutama pelajar dan pedagang, menjadi terganggu.
Dengan kondisi jalan Seranggas yang kini putus total, warga berharap langkah tanggap darurat ini bisa segera terealisasi sehingga aktivitas sehari-hari, terutama sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, tidak lumpuh terlalu lama.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bergerak cepat. Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Barat, Mia Miranda, S.T., memastikan pihaknya menindaklanjuti instruksi Bupati Parosil Mabsus dengan membangun jembatan darurat dalam waktu dekat.
“Dalam waktu sekitar 14 hari ke depan, kami akan membangun jembatan darurat dengan rangka baja. Prioritasnya adalah pejalan kaki dan kendaraan roda dua, agar aktivitas masyarakat tidak sepenuhnya terhenti, terutama akses pendidikan, kesehatan, serta distribusi kebutuhan pokok,” jelas Mia Miranda.
Ia menambahkan, pembangunan darurat ini dilakukan bersamaan dengan kajian teknis untuk penanganan permanen. Pemerintah daerah menyiapkan rencana pembangunan jembatan permanen yang lebih kokoh yang akan diusulkan dalam anggaran tahun 2026.
“Lokasi jalan ini berada di titik rawan dengan kondisi tanah labil, jadi penanganan permanen membutuhkan kajian mendalam. Namun, untuk sementara, akses darurat harus segera diwujudkan agar warga tidak terisolasi,” tegasnya.
Selain menyiapkan pembangunan darurat, Dinas PUPR juga berkoordinasi dengan BPBD, kepolisian, dan aparatur pekon setempat untuk mengendalikan lalu lintas serta menjamin keselamatan masyarakat.
Mia Miranda mengimbau warga agar mematuhi larangan kendaraan roda empat melintas dan tetap waspada terhadap potensi longsor susulan. “Keselamatan masyarakat adalah prioritas. Kami mohon kesabaran warga, karena semua pihak sedang bekerja keras agar jalur ini bisa kembali digunakan, meski sementara dengan jembatan darurat,” pungkasnya. (edi/lusiana)