9.500 Warga Palestina Masih Hilang Sejak Genosida Israel di Gaza

UNGA Jadi Panggung Kecaman Israel atas Gaza--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO — Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza kian memprihatinkan setahun setelah agresi militer Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa hingga kini sekitar 9.500 warga Palestina masih dinyatakan hilang akibat serangan brutal yang melanda wilayah tersebut.

Pemerintah Gaza menyebut sebagian besar korban hilang kemungkinan tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur akibat pemboman intensif. Upaya pencarian terus dilakukan, meski petugas di lapangan menghadapi keterbatasan alat dan kondisi medan yang sulit.

Sejak diberlakukannya gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Jumat lalu, petugas berhasil mengevakuasi lebih dari 155 jenazah dari berbagai lokasi. Namun, angka itu diyakini baru sebagian kecil dari korban yang sesungguhnya.

Lebih dari 300.000 warga pengungsi mulai kembali ke wilayah utara dan Kota Gaza, meski tanpa tempat penampungan layak. Kondisi di lapangan menunjukkan kerusakan infrastruktur mencapai 90 persen, termasuk rumah, jalan, dan fasilitas publik. Sekitar 30.000 rumah hancur total, membuat sebagian besar wilayah Gaza nyaris tak dapat dihuni.

Serangan yang berlangsung selama lebih dari setahun telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Selain itu, 170.000 orang terluka, sementara krisis kelaparan menyebabkan 460 korban jiwa tambahan, termasuk 154 anak-anak.

 

Pemerintah Gaza dan berbagai lembaga kemanusiaan mendesak pencabutan blokade yang masih berlangsung serta peningkatan bantuan internasional secara cepat dan terkoordinasi. Mereka menilai hanya langkah kemanusiaan global yang dapat mengurangi penderitaan rakyat Gaza yang kini menghadapi kehancuran dan kelaparan ekstrem.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan