Cengkih Ekspor Terkontaminasi Cs-137

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memilih bersikap hati-hati menyikapi dugaan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada komoditas cengkih Indonesia yang disebut berasal dari perkebunan--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memilih bersikap hati-hati menyikapi dugaan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada komoditas cengkih Indonesia yang disebut berasal dari perkebunan di Lampung.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Lampung, Ganjar Jationo, menegaskan langkah daerah dalam isu ini sepenuhnya merujuk pada kebijakan pemerintah pusat melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137.

“Perdagangan luar negeri atau ekspor tentu kita menunggu rekomendasi dan arahan dari pemerintah pusat. Pasti sudah ada prioritas penanganan, termasuk untuk Lampung,” ujar Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Lampung, Kamis (16/10).

Menurutnya, Satgas Cs-137 dibentuk oleh Kemenko Bidang Pangan dan melibatkan berbagai kementerian serta pakar lintas sektor karena penanganan zat radioaktif membutuhkan pendekatan ilmiah dan kewenangan teknis khusus.

“Timnya lintas sektor. Karena ini menyangkut zat radioaktif, maka penanganannya harus saintifik dan berhati-hati. Daerah sifatnya menunggu,” jelasnya.

Ganjar juga menegaskan pentingnya kehati-hatian agar tak menimbulkan simpang siur informasi, mengingat isu ini berkaitan dengan diplomasi ekonomi dan ekspor komoditas strategis.

“Kita harus selaras antara pusat dan daerah, apalagi menyangkut kepercayaan pasar luar negeri,” lanjutnya.

Meski belum ada rekomendasi resmi yang diteruskan ke pemerintah daerah, Ganjar meyakini pemerintah pusat telah mengambil langkah mitigasi awal.

“Daripada berspekulasi dan menambah simpang siur, lebih baik menunggu hasil resmi Satgas,” tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebut pihaknya tengah melakukan penelusuran menyeluruh terhadap dugaan kontaminasi cengkih asal Lampung.

“Kepala Dinas Perkebunan bersama tim sedang menelusuri asal cengkih yang merupakan produk Lampung, termasuk yang diekspor,” ujarnya, Selasa (14/10).

Hingga kemarin, Kepala Dinas Perkebunan Yuliastuti belum memberikan tanggapan resmi terkait langkah teknis di lapangan.

Dari hasil pemeriksaan Satgas Cs-137, sumber kontaminasi diduga berasal dari perkebunan di Lampung. Hal itu disampaikan Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Cs-137, Bara Krishna Hasibuan, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (13/10).

“Kami bisa mengonfirmasi bahwa ditemukan kontaminasi di perkebunan di Lampung. Namun jumlahnya terbatas dan tidak menyebar ke wilayah lain,” ujar Bara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan