Hana Saraswati Prihatin Maraknya Kasus Perundungan di Sekolah

Hana Saraswati Prihatin Maraknya Kasus Perundungan. - Foto Instagram--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO  – Aktris muda Hana Saraswati mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus perundungan atau bullying yang kembali marak terjadi di sekolah dan kampus. 

Menurut Hana, lingkungan pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para pelajar untuk menimba ilmu, bukan sebaliknya menjadi ruang bagi tindakan kekerasan atau pelecehan antarsiswa.

Dalam pandangannya, kasus perundungan sering muncul karena ada keinginan sebagian orang untuk menunjukkan kekuasaan atau merasa lebih unggul dari yang lain. Namun, Hana menilai sikap seperti itu tidak mencerminkan kekuatan sejati, melainkan kelemahan dalam mengendalikan diri dan kurangnya empati terhadap sesama. Ia berpendapat bahwa seseorang baru bisa disebut “jagoan” ketika mampu membawa manfaat bagi banyak orang, bukan justru menyakiti atau menjatuhkan pihak lain.

Hana juga sempat mengalami perundungan ketika masih bersekolah. Walau kejadian yang dialaminya tidak separah berbagai kasus ekstrem yang kini viral di media sosial, pengalaman itu tetap meninggalkan bekas dalam ingatannya. Bentuk perundungan yang dialami Hana lebih bersifat sosial, seperti dikucilkan atau dijauhi oleh teman-temannya.

Ia menyadari bahwa perundungan sekecil apa pun dapat berdampak pada kepercayaan diri seseorang. Rasa takut, malu, dan trauma bisa muncul bertahun-tahun setelah kejadian. Hana menilai, perilaku semacam ini sangat merugikan, baik bagi korban maupun bagi pelaku yang tidak memahami konsekuensi dari tindakannya.

Menurutnya, bullying tidak membawa manfaat apa pun dan justru dapat mematikan semangat hidup korban serta menurunkan rasa percaya diri mereka.

Meski pernah menjadi korban, Hana kini telah berdamai dengan masa lalunya. Seiring bertambahnya usia, ia belajar untuk melepaskan amarah dan rasa sakit hati terhadap orang-orang yang pernah memperlakukannya dengan tidak baik. Baginya, memaafkan adalah langkah terbaik agar hati bisa tenang dan hidup terasa lebih ringan.

Pengalaman itu justru membuat Hana tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan berempati. Ia kini berusaha memahami perasaan orang lain dan menjauhi segala bentuk perilaku yang dapat menyakiti. Melalui pengalamannya, Hana ingin mengingatkan generasi muda agar lebih berhati-hati dalam bertindak, baik di lingkungan nyata maupun di dunia maya.

Menurutnya, pendidikan karakter yang menanamkan nilai empati dan kasih sayang sejak dini dapat membantu menekan angka perundungan di sekolah. Hana meyakini, apabila anak-anak dibesarkan dalam lingkungan yang penuh perhatian dan saling menghargai, tindakan bullying bisa berkurang secara signifikan. (*/lusi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan