Yudo Sadewa Sebut Orang Indonesia Mabuk Agama

Menkeu RI Purbaya Yudhi Sadewa--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Sosok Yudo Sadewa, putra dari pejabat senior Kementerian Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Bukan karena analisis ekonominya yang tajam, melainkan lantaran satu kalimat pendek di video TikTok-nya yang memicu gelombang perdebatan di seluruh Indonesia.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit, Yudo menyebut orang Indonesia “mabuk agama sekaligus tidak beragama.” Ucapan itu sontak menyebar luas, memecah opini publik antara yang menilai Yudo berani mengkritik kemunafikan sosial, dan yang menganggapnya melecehkan nilai-nilai religius.

Dengan gaya santai dan ekspresi tenang, Yudo berbicara di depan kamera mengenakan kaus hitam polos. Ia menjelaskan bahwa pernyataannya bukan untuk menghina agama, tetapi untuk mengajak masyarakat bercermin. Menurutnya, banyak orang di Indonesia yang sibuk dengan simbol dan ritual, namun melupakan makna spiritual yang sejati. Fenomena itu ia sebut sebagai “mabuk agama” — keadaan di mana seseorang larut dalam euforia religius tanpa kesadaran moral yang mendalam.

Bagi Yudo, iman dan logika bukanlah dua kutub yang bertentangan. Ia menilai pengetahuan dan sains justru dapat memperkuat keimanan. Pandangan ini mencerminkan cara berpikir generasi muda yang mencoba menyeimbangkan spiritualitas dan rasionalitas dalam kehidupan modern yang serba cepat.

Yudo sendiri bukan figur asing di media sosial. Sebelumnya, ia dikenal karena analisisnya soal ekonomi dan politik, serta prediksi krisis global 2027 yang sempat menarik perhatian para analis pasar. Ucapannya kerap menimbulkan pro dan kontra, namun juga menunjukkan keberanian untuk mempertanyakan hal-hal yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.

Kontroversi kali ini pun memunculkan pertanyaan baru: apakah pernyataan Yudo sekadar provokasi, atau sebenarnya refleksi jujur terhadap kondisi bangsa yang masih mencari keseimbangan antara religiusitas dan rasionalitas? Apa pun jawabannya, pesan Yudo mengingatkan bahwa agama seharusnya menuntun manusia untuk memahami, bukan hanya menonjolkan kesalehan semu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan