Komplotan Pencurian Rp800 Juta Milik Bos Kopi Diburu Polisi
Aksi kompolotan pelaku pencurian uang tunai Rp800 juta milik pengepul kopi terekam CCTV di area lapak buah Kelurahan Pasarliwa yang menjadi TKP pencurian.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Penyelidikan kasus pencurian uang tunai Rp800 juta milik Mursi, pengepul kopi asal Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, terus berlanjut.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lampung Barat memastikan telah mengantongi identitas empat orang pelaku yang diduga kuat merupakan komplotan profesional lintas daerah.
Kasatreskrim Polres Lambar, Iptu Juherdi Sumandi, S.H., M.H., menjelaskan keempat pelaku telah teridentifikasi lengkap, termasuk nama, alamat, dan peran masing-masing dalam aksi pencurian yang terjadi di kawasan Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balikbukit, pada Jumat (12/9/2025) lalu.
“Kami sudah mengetahui identitas para pelaku, mulai dari siapa yang mengawasi, siapa yang mengambil uang, sampai yang membawa kendaraan. Sekarang mereka dalam pengejaran,” kata Juherdi.
Menurutnya, dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi, para pelaku diketahui memiliki peran berbeda.
Ada yang bertugas memantau pergerakan korban sejak keluar dari bank, ada yang menjadi eksekutor pencurian, dan satu lainnya bertugas sebagai pengendara motor untuk melarikan diri.
Polisi juga meyakini para pelaku sudah beraksi di beberapa daerah lain dengan modus yang sama. “Pelaku ini jelas sudah profesional. Mereka bekerja sistematis dan berpindah-pindah wilayah. Kami yakin jaringan mereka cukup luas,” ujarnya.
Juherdi menambahkan, kepolisian kini telah mengumpulkan alat bukti, keterangan saksi, dan rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi pencurian berlangsung dalam waktu singkat.
Rekaman berdurasi empat menit itu menunjukkan dua pria berhenti dengan motor di dekat mobil korban. Satu di antaranya berpura-pura menelpon sambil mengawasi situasi, sementara satu lainnya membuka pintu mobil dan mengambil uang tunai yang disimpan di kursi depan.
Keduanya lalu kabur dengan membawa uang senilai ratusan juta rupiah.
“Kami sudah identifikasi semua rekaman yang ada, termasuk rute pelarian dan pola komunikasi mereka. Sekarang tim di lapangan terus bergerak,” tambahnya.
Polisi menduga pelaku telah memantau korban sejak keluar dari Bank BRI Liwa, tempat korban mengambil uang tunai untuk keperluan transaksi pembelian kopi.
Saat korban berhenti membeli buah di tepi jalan, pelaku memanfaatkan situasi untuk beraksi. “Pelaku tahu betul kapan korban berhenti dan di mana uang disimpan. Jadi ini bukan spontan, tapi sudah direncanakan,” kata Juherdi.
Kasus ini menjadi perhatian besar di Lampung Barat karena nilai kerugian yang mencapai Rp800 juta dan modus yang terekam kamera pengawas.