Pesbar Miliki Potensi Emas-Panas Bumi
Pemkab Pesisir Barat lakukan kunjungan ke Badan Geologi di Bandung. foto _ dok--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) memiliki potensi sumber daya mineral yang luar biasa besar, termasuk mineral emas-tembaga jenis primer maupun placer, serta cadangan panas bumi yang menjanjikan.
Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Pesbar, Antoni Wijaya, S.IP., M.M., ke Badan Geologi di Bandung, Rabu, 5 November 2025 kemarin. Dalam pertemuan itu, Antoni disambut Kabag Umum Badan Geologi, Edi Suhanto, S.Si., M.T., yang mewakili Kepala Badan Geologi.
Antoni menjelaskan bahwa kunjungan kerja itu menjadi bagian penting dari langkah strategis Pemerintah Kabupaten Pesbar dalam menggali potensi kekayaan alam daerah sekaligus memperkuat aspek keselamatan wilayah dari ancaman kebencanaan geologi. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya sekadar penjajakan, tetapi juga bentuk komitmen serius Pemkab dalam merancang pembangunan berbasis data geologi yang valid dan akurat.
“Kunjungan kerja ini bertujuan untuk mendapatkan informasi serta konsultasi teknis mengenai potensi geologi, sumber daya mineral, dan juga arahan terkait mitigasi bencana geologi di Pesbar,” katanya.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil diskusi dan pemetaan yang dimiliki oleh Badan Geologi, Pesbar ternyata menyimpan potensi sumber daya mineral yang berlimpah. Daerah ini berada pada jalur lempeng tektonik aktif yang dikenal memiliki formasi batuan dengan kandungan mineral berharga. Dari hasil pembahasan teknis, diketahui bahwa di sejumlah titik wilayah pesisir dan perbukitan terdapat indikasi kuat keberadaan mineral emas dan tembaga baik dari jenis primer (hidrotermal) maupun placer (aluvial).
“Selain potensi emas dan tembaga, wilayah kita juga memiliki potensi panas bumi yang cukup besar. Ini bisa menjadi sumber energi alternatif di masa depan jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih jauh, Antoni menuturkan bahwa dalam pertemuan itu juga dibahas pentingnya sinergi antara Pemkab Pesbar dengan Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) untuk memenuhi kebutuhan pemetaan geologi kelautan dan geologi dasar. Data ini sangat dibutuhkan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah, pengelolaan pesisir, serta perencanaan pembangunan berbasis mitigasi risiko bencana.
“Diskusi teknis juga melibatkan peran BBSPGL yang sangat strategis, terutama untuk kebutuhan pemetaan laut dan darat. Pemetaan geologi kelautan dan dasar menjadi fondasi utama dalam manajemen wilayah pesisir serta penataan ruang yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Namun di balik potensi besar tersebut, Antoni mengingatkan bahwa Pesbar juga memiliki risiko kebencanaan geologi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Geologi, daerah ini termasuk salah satu wilayah di Provinsi Lampung yang rentan terhadap gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah seperti longsor. Ironisnya, hingga kini Pesbar menjadi satu-satunya kabupaten di Lampung yang belum pernah dilakukan survei dan penyelidikan geologi secara komprehensif, baik dari sisi potensi sumber daya alam maupun tingkat kerawanan bencana.
“Ketiadaan data geologi yang lengkap membuat kita sulit dalam merumuskan kebijakan tata ruang yang aman dan berkelanjutan. Karena itu, kunjungan ini kami pandang sebagai langkah awal yang sangat penting untuk membuka jalan menuju survei dan penelitian geologi yang lebih mendalam,” pumgkasnya. (yayan/*)