Peratin Tanjungraya Ajak Petani Manfaatkan Produk Pertanian Organik
26022024--
BALIKBUKIT - Pemerintah Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat mengajak para petani untuk mulai berlanjak dari ketergantungan terhadap penggunaan produk pertanian kimia, beralih ke penggunaan produk organik.
Peratin Tanjungraya Johan Safri mengatakan, selain sebagai bentuk dukungan untuk menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat tanpa kimia, juga sebagai dorongan agar masyarakat dapat memanfaatkan produk lokal, setelah berdirinya PT Bumi Raya Tunggal sebagai pemasok produk pertanian organik yang dilaunching pada Minggu 25 Februari 2024.
Launching tersebut dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Ir Natadjudin, Camat Sukau Juremiyudi, Kapolsek Balikbukit Iptu Sabtudin, Peratin Tanjungraya Johan Safri, Owner PT Bumi Raya Tunggal yang akrab disapa Pakde Giman serta perwakilan komunitas pertanian serta para tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Peratin Tanjungraya Johan Safri menyambut baik hadirnya beragam produk pertanian yang secara keseluruhan merupakan produk organik tersebut seraya mengajak para petani agar dapat mulai mengembangkan pertanian organik.
“Sayur sayuran yang kita konsumsi itu menyehatkan, tetapi jika menggunakan pupuk kimia atau disemprot dengan pestisida yang bersifat kimia, maka justru membahayakan kesehatan. Untuk itu kami mengajak petani agar dapat beralih ke produk pertanian organik,” ucapnya
Dijelaskannya, penggunaan pestisida atau obat-obatan yang bersifat kimia untuk memnyemprot hama tanaman mengandung zat berbahaya, yakni residu pestisida. Zat berbahaya tersebut, memang tidak langsung berdampak pada kesehatan, namun untuk jangka panjang dapat menimbulkan berbagai menyebabkan kanker, tumor, dan penyakit bahaya lainnya. “Kemudian dampak penggunaan produk kimia pada tanaman ini juga berdampak negatif terhadap lahan atau tanah yang apabila terus digunakan secara berulang-ulang. Maka dari itu, kami mengajak para petani untuk memulai memanfaatjan sistem pertanian organik atau bebas dari bahan kimia,” ajaknya.
Johan safri yang juga sebagai sosok petani muda, merasa memiliki tanggung jawab besar terhadap kelangsungan kejayaan petani di wilayah itu. Ia berkeinginan, untuk mulai mengubah ketrgantungan sistem tanam pertanian dari kimia menjadi organik.
Bahkan sebagai bentuk dukungan, ia juga merencanakan agar BUMDes yang saat ini bergerak di bidang kemitraan usaha tanam pertanian, akan berkolaborasi dengan PT Bumi Raya Tunggal untuk menerapkan pola tanam organik. (edi/lusiana)