Kelola 500 Ayam Petelur, Bumi Agung Targetkan Penuhi Kebutuhan Lokal
AYAM PETELUR_ Pemerintah Pekon Bumi Agung Kecamatan Belalau mulai mengembangkan program ketahanan pangan tahun 2025 melalui unit usaha ayam petelur sebanyak 400 ekor--
BELALAU - Pemerintah Pekon Bumi Agung, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, mulai mengembangkan program ketahanan pangan tahun 2025 melalui unit usaha ayam petelur sebanyak 500 ekor. Program ini dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bumi Agung dan menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi pekon.
Peratin Bumi Agung, Marwan, mengatakan bahwa usaha ayam petelur dipilih karena memiliki prospek yang jelas dan permintaan pasar yang stabil, terutama untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga di wilayah pekon.
“Program ini baru mulai berjalan, tetapi kami melihat potensi yang sangat besar. Selama ini kebutuhan telur masyarakat masih banyak bergantung pada pasokan dari luar. Dengan adanya unit usaha ayam petelur ini, harapannya konsumsi lokal bisa terpenuhi dari pekon sendiri,” ujar Marwan.
Marwan menjelaskan bahwa selain memenuhi kebutuhan telur masyarakat, usaha ayam petelur juga diproyeksikan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi pekon dan BUMDes dalam jangka panjang.
“Jika produksi sudah stabil, penjualan telur nantinya akan menjadi pemasukan bagi pekon. Ini bagian dari upaya menciptakan usaha yang berkelanjutan dan menambah Pendapatan Asli Desa (PADes),” tambahnya.
Dengan pengelolaan yang profesional, ia berharap unit usaha ini dapat berkembang secara bertahap mulai dari peningkatan populasi ayam, kualitas pakan, hingga pemasaran yang terstruktur.
Secara ekonomi, Pekon Bumi Agung memiliki permintaan telur yang cukup besar seiring kebutuhan rumah tangga, kegiatan sosial keagamaan, hingga kebutuhan pelaku UMKM. Hal ini membuat usaha ayam petelur menjadi pilihan yang realistis dan mudah dikembangkan.
Selain itu, usaha ini juga membuka kesempatan kerja bagi warga sekitar, terutama dalam pengelolaan kandang, distribusi telur, hingga pencatatan operasional BUMDes.
Pemerintah pekon memastikan pemanfaatan Dana Desa 2025 untuk ketahanan pangan diarahkan pada usaha yang memberikan dampak nyata, baik bagi masyarakat maupun untuk kemandirian pekon ke depan.
“Kami ingin setiap program ketahanan pangan benar-benar memberikan manfaat jangka panjang. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hari ini, tetapi juga menjadi fondasi ekonomi desa beberapa tahun ke depan,” ungkap Marwan.
Ia berharap masyarakat turut mendukung program ini, termasuk dengan membeli produk pekon sendiri sehingga perputaran ekonomi lebih cepat dan memberikan dampak kesejahteraan yang lebih luas. (edi/lusiana)