Kasus Penipuan Libatkan 46 Kepsek, Disdikbud Tunggu pemeriksaan APIP
Ilustrasi Waspada Penipuan--
BALIKBUKIT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Barat melakukan pendampingan terhadap 46 kepala sekolah (Kepsek) yang menjadi korban dugaan penipuan bermodus bantuan revitalisasi sekolah tahun 2026 dari Kementerian PDT.
Plt. Kepala Disdikbud Lampung Barat, Tati Sulastri, mengatakan pihaknya merasa prihatin atas kejadian ini. “Saat ini kita melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah yang menjadi korban penipuan,” ujar Tati, Rabu (19/11/2025).
Sejauh ini, lanjut Tati, Disdikbud masih menunggu hasil pemeriksaan dari Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). “Kita ini kan PNS, jadi ada aturannya. Sejauh ini kita masih menunggu pemeriksaan dari APIP. Nanti apa hasilnya, kita tunggu saja, apakah dilimpahkan ke APH atau seperti apa,” jelasnya.
Tati menjelaskan, pihak Disdikbud tidak mengetahui adanya program bantuan revitalisasi sekolah dari Kementerian PDT. “Kalau menurut keterangan kepala sekolah, ada instruksi dari Pak Sekda terkait akan ada bantuan revitalisasi sekolah dari Kementerian. Karena para kepala sekolah merasa sudah ada intruksi sehingga mereka tidak berpikir kalau mereka akan jadi korban penipuan,” kata dia.
“Kita (Disdikbud) tidak tahu adanya bantuan program revitalisasi sekolah dan kita juga tidak tahu ada pergerakan yang dilakukan para kepala sekolah itu. Kita tahu setelah mereka menjadi korban,” sambung dia
Ke depan, Tati menekankan pentingnya kewaspadaan bagi seluruh kepala sekolah. Ia mengingatkan agar jangan mudah percaya terhadap informasi program bantuan yang belum melalui mekanisme resmi. “Untuk mendapatkan bantuan dan program dari pemerintah pusat, ada mekanismenya. Data sekolah kan sudah diinput melalui Dapodik jadi Kemeterian bisa melihat langsung apa yang menjadi kebutuhan sekolah, misalnya bangunannya rusak atau lainnya. Jadi nggak bisa nitip-nitip atau melalui proposal,” tuturnya.
Kasus penipuan ini menjadi peringatan bagi seluruh jajaran pendidikan di Lampung Barat agar selalu memverifikasi informasi resmi sebelum mengambil keputusan terkait program bantuan. Ia menegaskan pihaknya akan terus mendampingi para korban hingga proses pemeriksaan selesai dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. (lusiana)