BRIN Izinkan Peneliti Pulang Kampung, Riset Daerah Diaktifkan Lagi
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Foto-Net --
RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Badan Riset dan Inovasi Nasional membuka kembali kesempatan bagi para penelitinya untuk bekerja dari daerah asal masing-masing. Kebijakan baru ini dinilai dapat menghidupkan kembali aktivitas riset di daerah sekaligus memberi dampak langsung yang lebih nyata bagi pembangunan lokal.
Perubahan ini mulai diterapkan setelah Arif Satria memimpin BRIN. Sebelumnya, pada awal 2025 seluruh peneliti dipusatkan di kantor-kantor pusat riset, sehingga membuat aset dan fasilitas penelitian milik BRIN di daerah kurang dimanfaatkan karena ditinggalkan para penelitinya.
Melalui kebijakan baru tersebut, BRIN berharap peneliti dapat kembali mengoptimalkan fasilitas di daerah untuk mengembangkan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pendekatan ini juga diharapkan memperkuat ekonomi daerah lewat inovasi yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata di lapangan.
Arif menilai banyak persoalan yang seharusnya diselesaikan di tingkat daerah, karena pembangunan sejatinya bertumpu pada kekuatan daerah itu sendiri. Dengan menghadirkan peneliti langsung di tempat asalnya, ia berharap lahir solusi nyata yang dapat menjawab kebutuhan spesifik tiap wilayah.
Ia juga menyoroti pengalamannya semasa memimpin Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan program “Dosen Pulang Kampung”. Melalui program itu, para dosen diberi kesempatan membawa inovasi ke kampung halaman sekaligus mendapat insentif, dan pendekatan serupa kini diterapkan kembali dalam skema BRIN.
Dengan kebijakan ini, BRIN ingin memperkuat hubungan peneliti dengan masyarakat setempat serta mempercepat penerapan inovasi berbasis kebutuhan daerah.