Dinkes Pesbar Intensifkan Skrining HIV/AIDS pada Kelompok Rentan

DINKES Pesisir Barat maksimalkan skrining HIV-AIDS --

PESISIR TENGAH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus memperkuat upaya pengendalian dan pencegahan HIV/AIDS melalui skrining rutin kepada kelompok masyarakat yang dinilai rentan. Pemeriksaan dilakukan secara berkala terhadap ibu hamil, penderita Tuberkulosis (TBC), serta warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Krui.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pesbar, Lisma Yunita, S.St., mengatakan, skrining menjadi langkah penting dalam mendeteksi kasus HIV/AIDS sedini mungkin. Dengan deteksi dini, proses penanganan dapat dilakukan lebih cepat sehingga potensi perkembangan virus dapat ditekan.

“Melalui skrining, kami berusaha menemukan kasus HIV/AIDS sejak awal, sehingga penanganan medis bisa segera diberikan,” kata dia.

Namun demikian, Ia mengakui bahwa pelaksanaan skrining belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan membuat data yang diperoleh belum sepenuhnya menggambarkan kondisi riil jumlah penderita HIV/AIDS di Pesbar.

“Kami masih kesulitan melakukan skrining secara menyeluruh, terutama pada masyarakat yang belum memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan ini,” jelasnya.

Sebagai bentuk respons cepat, setiap kali ditemukan kasus HIV/AIDS baru, petugas kesehatan langsung memberikan pengobatan antiretroviral (ARV). Pengobatan ini sangat penting untuk menekan jumlah virus dalam tubuh pasien serta menjaga kualitas hidup mereka.

“Pengobatan dini sangat membantu menekan perkembangan virus sehingga pasien dapat menjalani hidup dengan lebih baik,” ujarnya.

Selain skrining dan pengobatan, Dinkes Pesbar juga melakukan upaya preventif melalui edukasi dan sosialisasi di sekolah-sekolah serta lingkungan masyarakat. Program sosialisasi tersebut dilaksanakan bersama Puskesmas setempat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai bahaya HIV/AIDS dan cara pencegahannya.

“Pencegahan terbaik adalah melalui edukasi. Kami ingin generasi muda menjauhi berbagai perilaku berisiko, mulai dari pergaulan bebas, penggunaan narkoba, dan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan penularan HIV/AIDS,” pungkasnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan