Belum Panen Raya, Kenaikan Harga Kopi Belum Dirasakan Petani
13032024--
BALIKBUKIT - Meski harga jual kopi kering di Kabupaten Lampung Barat saat ini melonjak signifikan, berkisar Rp50-55 ribu/kilogram untuk kopi asalan. Harga tersebut mengalami peningkatan hingga Rp9.000 dari sebelumnya Rp46 ribu/kilogram.
Riyanto, salah seorang petani di Kecamatan Suoh mengungkapkan, petani belum merasakan dampak kenaikan harga jual lantaran saat ini wilayah Lampung Barat, belum memasuki panen raya kopi.
“Untuk hargaanya saat ini naik, dan tentu harga yang menguntungkan, tetapi itu belum banyak berdampak terhadap petani, karena memang saat ini wilayah Lampung Barat belum memasuki panen raya,” kata dia.
“Jadi, walaupun harga kopi saat ini naik tapi petani kopi belum tentu dapat berkah dari kenaikan harga itu,” sambungnya.
Sebab kenaikan harga berlangsung saat kopi sedang tidak musim. “Yang mendapat untung karena kenaikan harga ini adalah mereka yang masih menyimpan hasil panen kopinya,” kata Nurpiah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lampung Barat Yudha Setiawan mengatakan, sejak beberapa hari ini harga kopi terus mengalami kenaikan. Untuk kopi biji asalan sudah berkisar Rp50-55 ribu/kg.
Bahkan pihak pihak perusahaan LDC justru sudah membuka harga Rp58 ribu/kg. Kemudian untuk kopi biji premium yaitu petik merah juga kemungkinan sudah mencapai Rp60 ribuan lebih.
Ia memperkirakan harga kopi masih akan meningkat. Mengingat saat ini belum memasuki musim kopi. “Kenaikan harga ini terjadi untuk kopi robusta akibat kebutuhan pasar yang mulai meningkat sementara persediaan minim,” ujar Yudha.
Yudha juga menyebut masa panen kopi baru akan berlangsung mulai sekitar April puncaknya pada Mei-Agustus. (*)