Kerusakan Beberapa Titik Jalan Liwa-OKU Selatan, Minta Segera Ditangani
13032024--
SUKAU - Ruas jalan provinsi tepatnya penghubung Liwa-OKU Selatan tepatnya di kawasan Hutan Lingdung (HL) Register 46 B di Pekon Bandarbaru, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat dibeberapa titik kondisinya rusak.
Kerusakan yang terjadi diharapkan agar dapat segera ditangani atau minimal dapat memberikan kenyamanan pengendara terutama saat memasuki bulan ramadhan atau menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.
Merando salah seorang pengendara menyebut, ada beberapa kerusakan yang terjadi di beberapa titik ruas jalan hutan lindung Register 46 B tersebut.
“Titik terparahnya ada yang kondisinya amblas dan berlubang, bahkan ada juga hasil penambalan yang justru membuat kendaraan tidak nyaman ketika melintas, jadi menurut kami sudah sewajarnya pemerintah provinsi memperhatikan kondisi ini,” ujarnya
Lebih lanjut ia menyebut selain rusak, di sepanjang jalan tersebut kerap digenangi air oleh air sehingga itu yang menjadi pemicu kerusakan jalan. “Drainasenya ada tapi karena tidak terawat maka tertimbun tanah dan di tumbuhin tanaman liar sehingga air meluap ke badan jalan dan mengakibatkan kerusakan jalan,” jelasnya.
Disisi lain, Herwandi warga setempat membenarkan kondisi itu, meski sudah berlangsung lama namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait.
“Kerusakan sudah berlangsung sekitar satu tahun ini, sebelumnya memang sudah ada perbaikan, tapi hasilnya tidak maksimal karena tambal sulam saja. Itupun masih menyisakan penebalan jalan yang membuat tidak nyaman. Kami hanya berharap agar segera ada upaya perbaikan untuk kenyamanan pengguna jalan, karena setiap hari jalan ini ramai dilalui,” kata dia
Selain itu ia berharap selain ada upaya perbaikan badan jalan, pihak pelaksana juga dapat melakukan normalisasi saluran drainase untuk mengatasi genangan air yang kerap meluap ke badan jalan.
”Kerusakan jalan ini di picu oleh genangan air yang meluap dari saluran drianase, sehingga perbaikan atau tambal sulam jalan yang dilakukan sebelumnya tidak bertahan lama alias aspal cepat terurai akibat tergerus air, harapannya ini disikapi serius oleh instansi terkait dengan tidak sekadar memperbaiki badan jalan,” pungkas dia. (*)