Ketua MWCNU Balikbukit Ingatkan Bahaya Pinjol dan Judi Online
--
BALIKBUKIT - Sebanyak 700 an siswa siswi SMAN 1 Liwa kelas X dan kelas XI mendapat pencerahan terkait bahayanya judi online dan pinjaman online (Pinjol) yang disampaikan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Balik Bukit Ust Hernadi pada kegiatan Jumat Rohani yang digelar di Masjid Al Iman Komplek SMAN 1 Liwa, Pekon Way Empulau Ulu, Kecamatan Balik Bukit, Jumat 15 Maret 2024
"Dari berbagai pemberitaan di media sosial kita telah membaca akibat terjebak pinjol, bukan hanya jutaan anak muda yang kesulitan melunasi pinjol tetapi ada yang harus akhiri hidup dengan bunuh diri akibat terlilit pinjol, serta ada pula yang menghabisi nyawa orang lain akibat terlilit pinjol,” tegas Ust Hernadi.
Menurut dia, akibat sifat konsumtif akhirnya banyak hingga mencapai jutaan penduduk usia muda saat ini menjadi incaran perusahaan pinjol, baik yang legal maupun illegal, serta usia muda di bawah 19 tahun menjadi daya tarik perusahaan-perusahaan pinjol yang tumbuh subur.
Seperti kita ketahui bahwa pinjol menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang bisa menggantikan peran perbankan, nah, kemudahan-kemudahan dalam pinjol menjadi bumerang bagi anak muda, banyak yang berutang dan berpotensi gagal bayar dan berdampak ke aspek lainnya.
"Tipsnya untuk terhindar pinjol tentu anak-anak muda harus hindari sifat hidup yang komsumtif, jika ingin membeli sesuatu, cari alternatif barang-barang yang lebih murah. Ada banyak barang yang bisa kamu beli dengan harga yang lebih terjangkau, misalnya barang bekas atau barang yang dijual dengan diskon, ngak usah gengsian, maka sekali lagi hindari sifat komsumtif,” ungkap Ust Hernadi.
“Apabila benar-benar membutuhkan uang, jangan ragu untuk meminta bantuan orang tua atau teman. Tapi jika sudah terjerat utang pinjol, menghindari penggunaannya lagi, karena bila hal ini terjadi akan memperburuk kondisi keuangan kamu, yang terpenting untuk membuat anggaran dan mencatat pengeluaran. Ini akan membantu mengetahui berapa banyak uang yang dimiliki dan untuk apa saja uang tersebut digunakan, dengan membuat anggaran, kamu akan lebih mudah untuk mengendalikan pengeluaran dan menghindari pemborosan, " tambah Ust Hernadi.
Lebih lanjut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Balik Bukit itu mengatakan bahwa terkait praktik judi online melalui internet kini semakin marak dilakukan, mudahnya akses dan beragamnya pilihan mengakibatkan judi online semakin menjamu, ini tentu sangat meresahkan mengingat bahaya dan akibat nyata judi seperti kecanduan, kriminalitas, pidana, bahkan kemiskinan.
Lanjut dia, islam telah tegas mengatur bahwa judi pada bentuk apapun, hukumnya ialah haram, tidak terkecuali judi online, kecanduan judi online mengakibatkan pelaku menghalalkan segala cara untuk dapat bermain. “Ini biasanya kita temui pada orang yang sudah kecanduan untuk dapat bermain mereka bahkan kerap mencuri bahkan melakukan hal-hal yang negatif hanya untuk mendapatkan modal untuk memasang taruhan dalam judi, sangat bahaya akibatnya, ada banyak contoh efek negatif yang ditimbulkan. Maka jelas sekali bahwa judi online ini adalah perbuatan yang merugikan dan merusak individu, hindari dan jangan sekali-kali mencoba, sekali lagi hindari,” pungkas Ust Hernadi.
Sementara Kepala SMAN 1 Liwa Muhamad Suharyadi dalam sambutannya mengingatkan bahwa sesuatu yang tampaknya kebaikan belum tentu merupakan suatu kebenaran. “Contoh ada yang mengambil tanaman singkong tetangganya, kemudian singkong tersebut diserahkan kepada orang yang tidak mampu dan membutuhkannya. Tampaknya itu baik, tapi tidak menjadi baik karena yang mengambil tidak minta izin terlebih dahulu ke pemilik tanaman singkong tersebut, yang benar minta izin, bila diizinkan ambil dan serahkan kepada yang membutuhkan," ungkap M Suharyadi.
Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan SMAN 1 Liwa Trino Wijaya menambahkan bahwa kegiatan Jumat Rohani kerap dilaksanakan dengan lokasi nya di Masjid Al Iman SMAN 1 Liwa. "Jumat Rohani ini bagian dari pembentukan karakter siswa yang berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan. Sehingga tidak hanya berbekal ilmu pengetahuan saja untuk menjalani masa depan, tetapi juga iman yang kuat," pungkas dia. (*)